Family

416 44 11
                                    

Family

Oh Sehun x Kai (Kim Jongin)
One-shoot/Family Friendly alias rate aman/DLDR!
Warn! BL

••••

"Sayang, ayo masuk ke dalam. Di sini dingin."

Jongin terdengar sudah putus asa mengatakannya. Ini sudah kelima kalinya dia menyuruh suami dan anaknya masuk ke dalam villa tapi keduanya masih asyik bermain di bawah salju.

"Sehun!" Pria tan itu kesal karena ucapannya tidak dihiraukan oleh Sehun, suaminya, yang langsung menoleh saat namanya dipanggil dengan keras.

"Nanti dulu ya, sayang? Haowen masih mau main salju. Ini pertama kalinya dia melihat salju."

Haowen, si bayi gendut berusia tujuh bulan itu tidak peduli dengan keributan orang tuanya. Di dalam gendongan ayahnya, dia membuka telapak tangannya untuk menangkap buliran salju yang turun. Sesekali jika ayahnya lengah, dia akan memasukkan buliran salju di tangannya ke dalam mulut. Tipikal bayi.

"Tapi nanti adik kedinginan!" Oceh Jongin lagi.

"Hao kedinginan?" Sehun bertanya pada bayinya. Baby Haowen hanya tertawa sambil menunjukkan sederetan gusinya baru baru tumbuh dua gigi kecil.

Tawa dari bayinya itu dia asumsikan sebagai jawaban 'tidak'. Lagipula, saat ini Haowen sudah mengenakan dua jaket musim dingin yang membuat tubuh kecilnya semakin gempal, dia juga memakai topi rajut, jadi tidak mungkin anak bungsunya itu kedinginan, kan?

Kira-kira begitulah pikiran Sehun. Berbeda dengan Jongin yang panik saat menyadari pipi gembil anaknya sudah memerah. "Tidak, tidak! Pipi Hao sudah merah seperti itu! Ayo, masuk!"

Karena Sehun masih tidak bergerak juga, akhirnya Jongin menarik lengan suaminya itu untuk masuk.

Saat sudah masuk ke dalam villa, Jongin langsung membawa mereka ke meja makan. Saat ini mereka sedang dalam acara liburan. Mereka baru tiba tadi malam, jadi rencananya baru akan jalan-jalan hari ini.

Di meja makan yang sudah disusun rapih di bawah, Jongin sudah menyediakan alas yang hangat untuk keluarga kecilnya. Dia tersenyum melihat Yori, anak sulungnya sudah duduk manis di meja makan dengan buku komik di tangannya.

Jongin mencium pipi Yori yang terlalu fokus pada bukunya sampai tidak menyadari kehadiran keluarganya. Versi mini dari Kim Jongin itu terkejut sesaat lalu tertawa kecil, merasa senang mendapat ciuman di pipi dari Ibunya.

"Baca bukunya lanjut nanti, ya? Kita makan dulu." Dengan patuh Yori mengangguk dan langsung menutup bukunya.

Sehun yang selalu bangga melihat sikap Yori yang baik pun langsung mengusap rambut panjang anaknya. Tidak seperti bocah 10 tahun lainnya yang mulai bandel dan suka membantah, Yori tetap menjadi anak yang sangat manis. Dia bersyukur anak sulungnya itu memiliki sifat turunan dari istrinya.

Dalam keluarga mereka, etika makan adalah hal yang penting. Jadi mereka terbiasa makan dalam suasana sepi dan diam, sampai akhirnya si bayi gendut itu merasa bosan berada di pangkuan ayahnya.

"Akkhhh..." Dia mengoceh tidak jelas, memukul-mukul pegangan tangan Sehun di perutnya menggunakan kepalan tangannya.

"Mau kemana, hm?"

"Tidak apa, biarkan saja dia merangkak." Akhirnya Sehun melepaskan bayinya yang langsung merangkak heboh.

"Uhh..." Yori terkejut saat Haowen menjatuhkan tubuh gempal dia ke punggungnya, dia ingin minta digendong oleh kakaknya itu.

"Hao, jangan ganggu kakak! Kasihan kakak lagi makan." Jongin benar-benar terkejut karena tindakan bayinya itu cukup bahaya. Bisa-bisa Yori tersedak karena punggungnya ditimpa begitu secara tiba-tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEKAI [Short Fic Collection]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang