Aku menghela napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya dengan berat. Tak kusangka detik demi detik berlalu dan deretan episode yang kulalui bersamamu kian memanjang.
Awalnya kupikir kau akan hadir sementara, hanya singgah bak pemuda yang sedang menunggu redanya hujan. Namun siapa sangka bahwa kini kau menjadi seseorang yang kupuja-puja?
Siapa sangka bahwa kini kau menjadi seseorang yang tak bisa seharipun tak kulihat keberadaannya?
Siapa sangka bahwa kau menjadi bagian dari hidupku yang enggan kulepas walau seluruh dunia menentangmu?Siapa sangka bahwa keberadaanmu kini menjadi bagian dari halaman puisi yang kutuliskan?
Siapa sangka bahwa dirimu menjadi seseorang yang menjadi tempatku bermalam tatkala rumah yang kutempati tak terasa seperti rumah?
Siapa sangka bahwa dirimu akan kusimpan dalam setiap melodi yang kulantunkan?
Siapa sangka bahwa aku menginginkanmu untuk berada di sisiku selamanya dan tak ingin melepaskanmu?Siapa sangka?