Aku tak bisa menggambarkan perasaanku lewat ucapan dalam segelintir kata,
karena aku ini pendusta.
Aku tak bisa mengutarakan perasaanku lewat coretan kuas di atas kanvas yang mempesona, karena aku ini buta dalam melukiskan realita.
Aku juga tak bisa menunjukkan perasaanku lewat tatapan mata,
karena sering berdalihnya sang netra.
Namun aku baik dalam menyampaikan perasanku lewat sebuah cerita, deretan garis yang membentuk sebuah tulisan yang kaya akan rasa.
Di atas kertas putih inilah hatiku berbicara, memuntahkan seluruh rasa yang kunikmati sendiri di alam semesta.
Memprakarsai rasa yang datang dan pergi begitu saja.
Mengomandoi rindu yang seharusnya pergi sebelum kau tiba.