2

263 13 0
                                    

Cafe bernuansa tropis dengan lahan yang cukup luas terletak di daerah Jakarta Selatan ini memang sedang banyak di datangi kawula muda karena termasuk salah satu cafe yang sedang viral di daerah Jakarta.

Tidak hanya viral karena design nya namun juga karena menu yang tersedia hampir semua enak.

Pohon-pohon tinggi yang diterangi dengan cahaya lampu kuning yang ditata dengan sangat baik menambah kesan romantis serta menciptakan rasa nyaman sehingga konsumen betah berlama-lama disana.

Arsyad yang sudah sampai lebih dulu disana, setelah memesan minuman, ia menuju area outdoor dan memilih tempat duduk di pojok karena menurutnya lebih nyaman untuk menikmati keindahan cafe itu.

Ia duduk sendiri menunggu kedatangan teman-temannya. Seketika termenung, memikirkan perasaannya pada Celly yang ternyata sudah sangat dalam.

Ragu, adalah yang ada dibenaknya saat ini. Ia ingin sekali mengungkapkan perasaannya namun ia tidak ingin merusak hubungan persahabatannya dengan Celly yang sudah terjalin sejak Arsyad pindah ke rumahnya saat ini, sebelah rumah Celly pada saat itu dan ternyata mereka satu sekolah TK dan berteman hingga saat ini.

Celly sudah tidak lagi menjadi tetangga Arsyad sejak kedua orang tuanya resmi berpisah saat Celly masih duduk di bangku SMA kelas 2, ia memilih untuk ikut mamanya dan harus keluar dari rumah yang banyak sekali kenangannya sejak ia kecil.
Berbeda dengan kakaknya, Arkana. Ia diminta untuk ikut sang ayah dan masih menjadi tetangga Arsyad sampai saat ini

Bagi Arsyad, Celly adalah segalanya. Tidak pernah nama gadis itu hilang dari pikirannya. 'Rara' adalah panggilan Arsyad untuk Celly.

Ia berusaha untuk menghilangkan perasaan cintanya kepada Celly dengan mengencani beberapa wanita sehingga beberapa orang mengecapnya 'bad boy' karena seringnya berganti pacar, namun setiap ia berusaha bukannya hilang yang ada perasaan tersebut semakin bertambah.

Ia selalu memprioritaskan Celly dalam hidupnya, kapanpun gadisnya itu membutuhkannya pasti akan didahulukan olehnya.

Saat ini Arsyad lebih ketat lagi menjaga Celly karena Celly sudah memutuskan untuk ikut nge-kost Bersama teman-temannya namun berbeda kost dengan Arsyad serta Arkana kakaknya.

Entah kenapa rasa untuk lebih protect Celly menjadi lebih besar setelah Celly putus dengan mantan pacarnya.

Ia tidak mau ada yang menyakiti "Rara"nya lagi untuk kesekian kali, sudah cukup sakit hati Arsyad melihat gadis yang dicintainya itu disakiti pria lain. Jika saat itu tidak ditahan oleh Arka, mungkin laki-laki itu sudah dihajar habis habisan oleh Arsyad.

"woy bengong aja loo bro" Sakha menyadarkannya dari lamunannya. Ternyata Sakha tidak datang sendiri, melainkan bersama Naren, Nada, Cila dan Celly yang membuat Arsyad sedikit kaget karena tumben sekali Celly tidak menghubunginya kalau ternyata ikut kumpul malam ini.

"tumben banget lo nyampe duluan, biasanya paling akhir"

"gabut gue ren di rumah"

"bilang aja lagi galau lo"

"hah? Ar galau? Bekantan betina mana yang bikin lo galau aaarrr, bilang sama gue sini"
Serentak mereka semua tertawa mendengar ucapan Celly.

"Kenapa bekantan sih raaa... terus kalo gue bilang siapa orangnya, lo mau ngapain ra?" tanya Arsyad lembut sambil menatap Celly yang saat ini duduk di sampingnya. Sejak datang tadi memang Celly sendiri yang memilih tempat duduk samping Arsyad.

"yaaahh gabisa jawab si celly, lo akan kaget kalo tau siapa orangnya yang bikin arsyad lo ini galau cel" ucap Sakha

"mmmm boleehh jelasin lebih detail ga sih? Kenapa gue harus kaget? Siapa orangnya? Atau orang itu diantara temen-temen gue ini?" jawab Celly dengan jarinya yang sudah bergerak menunjuk teman-temannya.

Arah CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang