01- Kemenangan Tim Basket

3K 186 6
                                    

"Ayo"

"Ayo"

"Ayoo"

Sorakan penonton terdengar dari arah barat, riuhan para suporter sangat gemuruh.

Begitupun yang tengah bertanding sekarang. "Kha, lempar sini" sorak laki laki yang tengah berlari mengejar pantulan bola dari laki laki disampingnya.

"Tangkap" sargas laki laki itu dengan menyampaikan bola yang berada ditangannya pada laki laki diseberangnya

Laki laki itu terus menggiring bola basket sampai kedekat ring basket dengan penjaga didepannya.

"Go go Afaaann"

"Ayoo Faann"

"Afan, Afan, Afan, Afaaannn"

Sorakan keras dari pendukung disana, dengan Spanduk bertuliskan nama SMA mereka.

Alexandres High School tercetak jelas dispanduk tersebut.

Hingga akhirnya laki laki itu berhasil memasuki bola yang dia giring kedalam ring lawan, dan suporter pada bersorak gembira.

"Huuu, Afaann Afaann"

"Kakk Afaaann"

"Alexandres High School menangg!!"

Gemuruh mereka. Hingga pertandingan pun selesai. Afan berjalan mendekati timnya.

"Huhh, ngeri cuyy" ucapnya mengusap kasar keringat yang membasahi keningnya.

"Wess ngeri fan" Rakha mengangkat tangannya untuk bertosan.

"Gilak sih, dari tadi lo yang ngecetak ring" zayyan mengambil mineral dan meminumnya.

"Ga sih, orang Rakha juga tuh si Eby juga ga gue aja" ujar Afan mengambil sebotol air mineral lalu meneguknya.

"Iya sih, tapi lo lebih banyak"

"Yaudah, kuy ganti baju" ajak Eby yang duduk pinggir lapangan.

"Gerah njirr" Afan mengibaskan tangannya

"Duain" balas Rakha yang berjalan duluan menuju ruang ganti.

⭐️☆☆☆⭐️

"Fan gue duluan" ujar Rakha yang mengatur kopling pada motor sport miliknya.

"Ya, hati hati lo"

"Yah"

Mereka pun berpencar untuk pulang kerumah. Dengan Rakha yang membawa piala didepan motornya dan Afan yang membawa sertifikat kemenangan basket mereka.

Rakha memasukkan motornya kegarasi. Dan masuk kedalam rumahnya.

"Dek, nyesel lo ga liat gue tanding tadi" sindir Rakha pada seorang gadis yang tengah menonton dengan cemilan dipeluknya.

"Emangnya kenapa??" Ucapnya tanpa niat melirik kearah Rakha.

"Nih lihat gue bawa apa" tunjuk Rakha memperlihatkan piala yang ia bawa pada gadis itu, persis didepannya.

"Ih, gausah dekat kali kak, gue nampak jugaa" gadis itu menarik rambut Rakha

"Serli sakit ah. Sini lo" Rakha meletakkan piala itu diatas meja dan mengejar Devi yang sudah berjaga jaga dibelakang sofa.

"Sini lo dek" laki laki itu mengejar Devi.

"Aaaa, kak cukup cukupp. Iya deh gue minta maaf" gadis itu berenti mendadak dan menabrak dada laki laki itu.

Love Language Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang