20- Kesayangan Kedua Abang

1K 120 0
                                    

Jujur, udah ga mau lanjutin ini cerita. Tapi makasih buat kalian yang udah support akuu💓💓 makasih seng semua💓💓

☆ H A P P Y R E A D I N G

"Jadi yang kemarin ga mimpi??"

-Devi-

Devi melangkahkan kakinya kearah kantin, bersama Afan. Mereka menjadi perhatian dan pembicaraan hangat Sekolah saat ini. Sama seperti Cantika dan Zayyan.

"Denger denger ya, katanya mereka berdua itu pacaran."

"What?? So serious ly?"

"Gapapa juga sih. Lagian cocok"

"Gue pertama yang ngeshipin mereka!"

"Ga bisa ga bisa, terlalu lucu deh"

Afan menatap Devi yang berjalan di sebelahnya. "Kamu mau beli apa??" Afan merangkul posesive pinggang ramping itu.

Devi sedikit mendongak keatas untuk menatap Afan. "Mau basoo" ujarnya tersenyum.

"Okey, Kakak turutin" balas Afan diiringi demgam senyumannya. Banyak siswi siswi yang teriak melihat interaksi lucu antara keduanya.

"Mereka lebay amat kak" tukas Devi.

"Maklum, mereka itu pengen jadi kayak kamu" Ujar Afan yangmerubah tangannya menjadi berada di atas kepala gadis itu dan mengelusnya pelan.

Sorakan riuh kembali terdengar. Rasanya Devi ingin sekali menabok muncung mereka satu persatu sekarang juga.

"Kak, jalannya cepat aja ya. Berisik banget soalnya"

"Its okey"

☆☆☆

"Jawab kita, kamu beneran pacaran sama Afan?? Sejak kapan??" Suara berat itu terdengar lembut, namun terdapat ketegasan di dalam sana.

Devi terduduk di tengah tengah sofa, berdampingan dengan Rakha di samping kanan dan Arie di samping kirinya.

Gadis itu tengah di introgasi oleh ke dua Kakaknya. Devi mendengus kesal, ini alasannya dia tidak ingin berpacaran. Pasti kedua harimau itu selalu bertanya pada dirinya.

Apalagi sewaktu SMP dahulu, ketika laki laki bernama Sekala mendekati dirinya, pertanyaan bertubi tubi menghantam Devi. Tak hanya itu, dia bahkan sampai di jaga oleh Rakha ketika berangkat dan pulang, laki laki itu selalu mengantarnya sampai depan kelas.

Atau kadang, dia mengajak Sekala berbincang dengan dirinya. Dan yang lebih parahnya, dia selalu menelusuri laki laki itu lebih dalam untuk mengetahui identitas yang sesungguhnya.

"Ck, iya kak, bang, Serli pacaran sama Afan. Baru juga beberapa jam yang lalu" Jelasnya sembari memilin bajunya.

"Kalau Kakak mah boleh boleh aja. Tapi Harimau satu ini entahlah" Ujar Rakha, kali ini berbeda. Jika biasanya laki laki itu akan lebih banyak bertanya dari pada Arie dan mengomel tak henti hentinya.

Karena mungkin dia memang sudah mengenal seluk beluk Afan, jadi yahh.. boleh boleh saja.

Arie melirik Rakha sekilas. "Karena si manusia cerewet udah setuju, Abang ikut aja. Kan biasanya dia yang lebih cerewet dengan hal ini tapi kalau enggak yaudah. Abang bolehin kamu pacaran,"

Love Language Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang