"Kita saling cinta, lalu kenapa kamu memilih menunda?"
Seperti yang dibicarakan Afan, sekarang saatnya acara perlombaan basket kembali di gelar.
Ruang Tim Basket 1
Tulisan itu tergentung apik dengan tulisan yang aestetik terletak diatas pintu. Sepuluh orang berada di dalam sana menyusun strategi untuk melawan tim dari SMA Purnama.
"Fan, lo peran penting di sini. Jadi jangan lupa kayak yang dulu itu, hanya gara gara lo ga dengerin strategi kita" ingat Rakha.
Afan yang asik menyulut permen kesukaannya itu mengangguk. "Aman. Cute girl ikut ngeliat kan?"
Rakha mengangkat satu alisnya tak mengerti. "Who is cute girl?? "
Afan terkekeh pelan, "adik lo. Gue ngasih sebutan aja" ujar Afan. Laki laki itu melempar tangkai permennya kedalam tong sampah di dekat sana. Dan.. masuk.
Rakha berdecak malas. Sepertinya sahabatnya itu sudah mulai bucin. "Ga tau, tadi katanya iya kalau ga malas" jelas Rakha.
Afan mendengus kasar. "Ck, gue tanya dia lah. Gue duluan, nanti gue balik lagi" Afan menepuk bahu Rakha.
Rakha tak dapat menahan laki laki itu. "Ini nih kalau udah jacin" kesal Rakha memukul meja.
"Jancoks, kha lo bikin kaget anjir." Sulut laki laki dengan rambut coklat yang berada di dekat Rakha.
"Noh, si Afan kembali jatuh cinta. Main nyelonong pergi aja dia" kesal Rakha.
"Kapten pula tu. Gue cadangan aja tetap disini" balas Daren menyugar rambutnya kebelakang.
☆☆☆
Afan dengan pakaian basketnya sedikit berlari mencari keberadaan Devi yang ia tak tahu entah dimana.
Oh, ternyata gadis itu berada di kelasnya.
"Dev" panggilnya dari ujung pintu.
Bukan hanya Devi yang melirik, melainkan seluruh siswa yang berada disana ikut melihat kearah Afan.
"Damn, malah semua yang ngeliat. Gue cuma manggil Devi juga" umpat Afan.
Banyak yang berbisik dan ada juga yang sedikit berteriak melihat laki laki itu datang.
Devi menunjuk dirinya sendiri "gue??"
Afan mengangguk. "Iya, sini dulu" panggilnya dengan nada yang lembut.
Mata siswa yang berada di sana melirik Devi juga, mereka tak percaya dengan hal ini. Banyak bacotan keluar dari mulut mereka.
Devi berjalan keluar, Afan menarik tangan Devi pelan membawanya duduk di samping kelas.
"Apa kak?"
"Nanti lo ngeliat tanding basket kan?" Afan langsung mengambil inti.
Devi berpikir, lalu menggeleng malas. "Ngga deh kak, nantikan tandingnya di outdoor mana panas, jadi gue ga dulu deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Language
RandomGimana rasanya di sukai balik sama seseorang yang juga kita sukai?? Cerita tentang kakel dan dekel yang saling jatuh hati karena dipertemukan oleh adik dari sahabatnya sendiri. Apakah cinta mereka akan semulus menyukai seseorang??