sandaran yg diharapkan telah hilang

1 0 0
                                    

Annyeong!!!!
Gimana kabarnya hari ini?
Ingat setiap kesulitan itu ada kemudahan
Fighting 💪💪
💕

"Shh... Masih lama Al??... "
Tanyanya begitu lirih tepat di telinga Alvaro yg tertutup oleh helmnya.

Ya! Olivia bersandar dipunggung itu, tentu dengan perintah sang empu yg tidak bisa dibantah. Tanganya yg melingkar diperut Alvaro kian mengendur, sang empu yg menyadari itupun langsung memberhentikan motornya.

Ia dekap tangan Olivia dan mengusapnya dengan lembut.ia sadar tangan Olivia semakin dingin, & ia sadar Olivia begitu karena telah menolongnya tdi, meskipun sebelum itu Olivia memang terlihat tidak baik, tapi jika saja Olivia tidak menolong nya, Olivia mungkin tidak akan separah ini.

"Bertahan sebentar lagi.. Kita segera sampai.. "
Ujarnya dengan suara lembut.

💕💕💕💕

Sesampainya di depan rumah, terlihat wanita cantik yg sdh menginjak kepala tiga beserta lelaki jakung yg menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Tk lupa tatapan tajam keduanya yg mengarah pada Olivia.

"Jam segini baru pulang?!...Kemana aja lo!.. Oh gw tau, lo pasti abis ngejalang kan??!!"
Ujar sosok jakung itu.. Tak taukah dia kalau yg dia katakan membuat hati Olivia sakit?...
Kini Olivia hanya bisa menundukkan kepalanya.

"Masukk!!!.... Dan segera bereskan semua! barang² mu, & angkat kaki!dari rumah saya!.. " Ucap sang ibu.

Deg.....

Sontak Olivia mendongakkan kepalanya terkejut dan menatap tidak percaya pada seorang wanita yg sangat ia sayangi, meski dia sendiri tk pernah merasakan kasih sayang itu. Matanya mulai memanas & berair. dengan lancang nya air mata itupun luruh membasahi pipi chubby nya.

"Tttap... Tapi kenapa ma?.. Nara melakukan salah apa sampai mama mau usir nara dari sini hiks.. "

"LO MASIH TANYA SALAH LO APA HAHH!!!??... lo itu selain udah jadi BEBANN kita, lo jg udah bikin MALU! tau nggk!.. "
Sosok jakung itu berkata dengan nada tinggi dan membentak, wajahnya sdh memerah akibat marah hanya dengan melihat muka yg tk pernah ia sukai itu. Menurutnya adiknya ini hanya beban bagi mereka, selalu menyusahkan dan bikin malu.

"Hiks... Hikss.. Tapi, salah gw apa? Sampai gw harus pergi.. Hikss.. "
Pertahanan nara runtuh setelah kakaknya membentaknya. Sebenarnya dia sangat takut dengan kakaknya ini.
Tk lama suara dari ibunya membuat dada Olivia sesak. Matanya beralih menatap sang ibu.

"Kamu itu bikin saya malu! Di hadapan teman² saya, mereka selalu saja membanggakan anak anaknya didepan saya!.. Sedang kamu?.... Mereka bilang saya tidak becus didik anak yg TIDAK BERGUNA SEPERTIMU!!..
    Ibunya menekan kata tidak berguna sambil mengacungkan jari telunjuknya tepat di hadapan wajah Olivia yg sdh pucat pasi.

Alvaro???... Dia hanya diam memperhatikan drama di depannya ini. Jujur dia muak dengan dua orang yg sedari tdi kerjaanya ngegassss terus.

"Sekarang cepat!!... Segera pergi dari sini!.. "
Olivia tk peduli dengan kondisi nya saat ini, ia maju kearah ibunya & bersimpuh dikaki mak Lampir itu. Alvaro yg melihat itu sedikit terkejut.

"Ma... Maafin nara ma.. Nara tau   ... Nara salah... Nara kurang belajar nya tadi malam, nara minta maaf ma... Nar.. Nara bener² cape dan nggk kuat ma... Hiks.. Hikss.. "

Vialvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang