Aneh?

0 0 0
                                    

"Baru pulang sayang?"

"Iya ma.. Mama masak apa? " Tanya angel sambil melirik wajan yg berisikan sayur brokoli sayur kesukaannya.

"Kamu nanya tpi kamu sendiri udah tau jawabannya gimana sih?!"

"Yakan angel basa basi doang mamahh ih!.. Nanti angel diam aja di omelin. Nanya jg diomelin. Yg bener angel harus gimana? "

Mama karin terkekeh melihat reaksi anaknya..
"Kamu kenapa sih?!. Kok kayak bad mood gitu?. Ayo cerita dong ke mama"

Angel menatap mamanya. Ia mengehela nafas sejenak.
"Tadi aku liat Alvaro gendong oliv ma"

Diam diam karin tersenyum penuh arti tanpa sepengetahuan anaknya.

"Gendong?. Kok digendong anak sialan itu emng gk bisa berjalan sendiri? "

"Aku gk tau jg mah. Mungkin sesak nafasnya kambuh. Yg jelas aku udah bilang kedia kalau aku mutusin buat gk jadi  sahabat dia lagi. " Angel menjeda kalimatnya sejenak.

"Sebenarnya aku masih ragu sama keputusan aku mah. Tpi setelah aku liat dia dekat sama Alvaro. Aku jadi gk ragu lagi buat jauhin dia. "

"Keputusan kamu udah  tepat sayang. Kamu ingatkan dulu dia jg pernah rebut milik kamu?.. Kamu jg tau kan apa alasan papa nyuruh kamu buat jauhin dia?.. Kami hanya ingin yg terbaik buat kamu sayang. Dengan kamu dekat sama gadis itu. Itu sesuatu yg gk baik buat masa depan kamu. Apalagi dia sakit sakitan. Gimana kalau nanti dia selalu merepotkan mu? "

Angel diam mencerna kalimat yg mamanya tuturkan barusan. Mamanya ada benarnya.

"Yaudah angel ke kamar dulu ya mah.. Mau bersih bersih dulu. Lengket soalnya habis panas panasan tadi di sekolah"

"Yaudah sana.. Habis itu turun kita makan sama sama"

"Okey! "..
Setelahnya ia pun naik ke lantai dua dimana letak kamarnya berada.

🐻🐻🐻🐻

"SELAMA BEBERAPA HARI INI KAMU KEMANA??.. BARU JG SEHARI KERJA UDAH SEENAKNYA KAMU INI! "

Olivia hanya menunduk. Percuma menjelaskan ke ketua pelayan didepannya ini. Dia tk akan percaya.
Yg membuatnya kesal adalah kenapa ketua pelayan disini memakinya ketika sedang ramai orang.

Sekarang sedang jam istirahat bagi para pelayan di cafe tempat Olivia  bekerja.

Semua pasang mata menatap kearahnya dengan berbagai macam tatapan. Kebanyakan dari mereka menatap nya tajam. Sungguh hari ini nasipnya benar benar buruk. Ia pun hanya bisa menghela nafas pelan.

" Saya gk masuk karena saya kemarin sedang terkena musibah bu. Saya benar-benar minta maaf"
Jelas Olivia dengan berusaha untuk sabar. Kalau didepannya ini bukan sang ketua disini. Mungkin sdh dia gibeng sedari tdi.

"Saya tidak setua itu ya!.enak saja kamu panggil saya ibu. Emang saya ibumu?"
Olivia semakin dibuat darting oleh wanita didepannya ini. Yaitu Bianca.

"Sabar... Sabar Liv. Lo harus bisa tahan emosi lo sekarang. Tahan.. Jangan sampai lo kelepasan dan berakibat lo dipecat dari sini." Batin Olivia yg sudah muak dengan drama ini.

"Lalu saya harus panggil apa?. Tante? Atau nenek? "

"Ck! Mampus gw kelepasan lagi"  Olivia merutuki mulutnya yg tidak bisa direm jika berbicara.

Wajah Bianca semakin memerah menahan amarah.

"Kamu itu berani banget ya?. Kamu mau saya adukan ke pak gibran agar kamu dipecat ha?! "

Vialvaro Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang