"Ibunda, jika kita merupakan bagian Ageus mengapa kita tidak tinggal di kediaman Ageus saja?"
"ZEFANYA!!!" Bentak seorang wanita berambut ungu menatap putrinya dengan tajam.
Gadis kecil bersurai merah itu menunduk mendengar bentakan ibunya.
"Ma...maaf."
Wanita cantik itu menghela napas dan mensejajarkan dirinya pada putri kecilnya lalu mengelus puncak kepala gadis kecil itu dengan lembut.
"Zefanya, dengarkan baik-baik perkataanku." Gadis kecil itu mendongak memperhatikan.
"Jangan pernah menunjukkan dan mengatakan warna asli rambutmu kepada orang lain."
Gadis kecil itu mengangguk. "Ibu selalu mengatakan hal itu padaku."
"Baiklah kalau begitu kau harus mendengarkan yang ini." Wanita itu menggenggam tangan putrinya. Memandangnya lekat-lekat. "Hanya ada dua pilihan yang bisa kau pilih untuk masa depanmu."
"Kau akan memilih masa depan bersama Ageus atau sampai mati kau tak akan mau mengakui dirimu seorang Ageus."
"HAH?!"
Mata ungu kristal itu terbuka, menatap ke segala arah.
"Sial." Gadis berumur 13 tahun dengan surai merah menyala itu langsung terbangun.
Gadis itu turun dari ranjang dan membuka jendela kamar yang sekarang ia tempati.
Mata ungu gadis itu terpaku melihat langit yang telah ia lihat selama 2 minggu ini selalu tampak gelap dan mendung. Seolah ada kegelapan yang meliputi wilayah ini terus-menerus.
Benar.
Sudah dua Minggu Zefanya berada di kastil gelap milik keluarga Ageus.
Kastil gelap yang telah Zefanya sadari merupakan tempat di mana para pendosa Ageus ditahan dan dikurung.
Begitu mengerikan.
Dan orang-orang Ageus yang mengerikan itu menempatkannya disini dengan berharap ia akan mati.
Zefanya tersenyum sinis. Sayangnya tidak semudah itu.
Tok..Tok!!!
"Nona, saatnya sarapan anda."
Zefanya tersenyum. Para pelayan Dukedom Ageus yang begitu perhatian.
Zefanya membuka pintu kamar masih mengenakan pakaian tidurnya. Gadis itu tersenyum manis menatap para pelayan yang masuk membawa nampan makanan.
"Lauk apa yang kali ini kalian bawa? Apakah itu daging manusia?" Tanya Zefanya dengan senyum menyindir.
Satu hal yang pasti meski para pelayan tak mengusiknya, tapi mereka tetap memperlakukannya seolah tahanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DESTROYER ROSE
FantasySejak dirinya terlahir ke tubuh Zefanya yang merupakan anak haram dari Keluarga Penjahat, Ia sudah bertekad akan menjauhi keluarga asli Zefanya dan hidup tenang sebagai rakyat biasa demi melindungi dirinya sendiri. Tetapi sebuah tragedi persis dalam...