Cerita ini saya buat dengan pemikiran saya sendiri. Film the Heirs yang dibintangi oleh Lee min ho dan Park Shin ye. Adalah film favorit saya, dari film tersebut saya sedikit mengambil alur yang sama.No! Hujat yaa soalnya saya masih pemula cerita ini pun saya buat hanya untuk mengisi waktu luang saja. Jika kalian berkenan silahkan baca dan mohon komen yang positif saja.
Sekian terima kasih
Arhan Dikta Ganindra
___________________________________
Suara bising menggema disuruh ruangan, aroma alkohol yang tercium begitu pekat dirongga hidung. Tidak hanya itu dari mereka pun ada pula menikmati berciuman tanpa rasa malu.
Namun tidak untuk seorang cowok berpenampilan urakan itu, ia memilih meminum Vodka. Sudah 5 tegukan ia minum tapi sama sekali ada tanda-tanda akan berhenti."Udah Lo udah minum terlalu banyak." cegah Lio teman cowok itu.
Lionel Andres Kalandra. Cowok minim ekspresi namun sangat peka terhadap sekitar. Sudah berapa kali dirinya merebut minuman haram itu namun tetap saja temannya itu marah merebutnya secara paksa.
"Ini anak udah tepar gini masih mau minum aja." kesal Higo.
Mahendra Zayhigo algrafa. Cowok playboy diantara mereka. Banyak cewek-cewek yang sudah ia kencani berakhir diputus begitu saja.
"Udah paksa bawa ke apartemen aja." usul Zidan.
Zidan Agraha Pamungkas. Cowok cuek dan juga bermulut cabe. Siapa pun yang mengusiknya akan langsung makan hati dengan segala ucapan pedasnya. Tak pandang bulu mau itu cewek atau cowok.
"Jangan atur gue." Desis cowok yang sedari tadi minum itu. Dia Arhan Dikta Ganindra. Si bungsu dari pewaris tahta Ganindra.
Cowok keras, tempramen dan juga dingin. Semua orang segan dengannya bukan karena sikap cowok itu melainkan faktor keturunan Ganindra!. Siapa sih yang tak kenal keluarga Ganindra.
Ganindra adalah Marka tertinggi dalam dunia bisnis dan juga perhotelan. Semua anak cabangnya juga tak kalah melejit dari perusahaan pusatnya. Keluarga yang selalu diidamkan para orang. Harmonis, dan juga penuh kekayaan. Namun mereka hanya melihat dari kacamata mereka sendiri.
"Stop. Balik gue gak mau ngurusin orang mabok. " ujar Zidan. Diantara mereka Zidanlah yang paling berani bertentangan dengan Dikta. Sifat mereka pun hampir sama.
Sama-sama keras!.
Dengan paksa Zidan menarik tubuh Dikta. Higo dan Lio pun turut membantu, Dikta yang mulai mabok pun pun berusaha berontak dia masih ingin meminum lagi.
"Gue gamau pulang!."
"Terus Lo mau tepar disini sampai pagi." sahut Zidan.
"Bukan urusan Lo!."
"Jadi kita bawa kemana ini?." tanya Lio.
"Apartemenlah kalo kerumah yang ada nih anak berantem lagi sama bokap." ujar Higo.
"Kenapa hidup gue kaya gini. Punya bokap berengsek!." racau Dikta secara tak sadar.
Mereka pun lantas sama-sama terdiam. Mereka tau betada sulitnya hidup temannya itu. Jika orang lain memandang hidup Dikta sempurna maka tidak untuk mereka.
"Lo kalau ada masalah bisa gak sih cerita sama kita." ucap Lio penuh rasa sesal. Sebagai sahabat ia merasa tak bisa menjadi tempat keluh kesah. Ia tau Dikta bukan tipe orang yang akan mengubar masalah. Cowo itu justru malah memedamnya sendiri. Sekali pun terhadap sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
30days With You
Teen Fictionmenjadi anak bungsu dari pewaris perusahaan terkenal dan mempunyai cabang dimana mana membuat Dikta sering disegani oleh orang-orang. Mereka mengira hidupnya begitu sempurna. masa depan jelas sudah tertata, kekayaan yang melimpah. namun siapa sangka...