Bab 6(sebuah perhatian)

36 4 2
                                    

Terkadang kita perlu menutup mata dan telinga tentang spekulasi mereka. Karena tidak semua hal harus kita tanggepin, apalagi sampe membuat sakit hati.
Skaraya Almera Argani_

Berita tentang hubungan Skaraya dan Dikta kini sudah menyebar luas seluruh penjuru SMA MANDALA. Banyak para siswi yang bertanya tentang hubungannya dengan Dikta benar pacar atau bukan. Awalnya Skaraya tidak terlalu menanggapi ocehan mereka, namun dengan adanya Dikta sekarang didepan pintu kelasnya membuat para siswi satu kelasnya terpekik senang.

Skaraya kira dengan tidak menanggapi mereka, berita itu akan surut sendiri dan mereka akan lupa. Akan tetapi dugaannya seperti akan meleset dengan kehadiran cowo itu. Bahkan Freya pun sama hebohnya dengan mereka.

"Ray, cowo Lo soswit banged sih. Pakek dijemput segala gue juga mau." rengek Freya menjadi iri. Siapa sih yang gamau diperlakukan seperti itu.

"BUKAN COWO GUE." bantah Skaraya. Freya mendengus kesal, punya cowo tampan bukannya diakui malah disia-siakan.

"Akuin kali, Ray. Lo ga rugi kok secara Dikta ganteng harusnya Lo gausah malu." ucap Freya menatap Dikta dengan penuh memuja.

Freya itu fans Dikta garis keras, walaupun ia takut sama cowo bermata elang itu tapi Freya juga sangat memuja kan ketampanannya!.

"Ganteng dari mananya coba. Jelek begitu."

"Mata Lo buta, Ray?, yang kaya gitu Lo bilang jelek. Gak habis fikir gue." Freya menepuk belakang kepala Skaraya. Siapa itu dengan begitu mata Skaraya sedikit terbuka.

"Gue tungguin malah ngobrol aja." celetuk Dikta tiba-tiba sudah masuk. Skaraya mendumel dalam hati, tanpa pikir lama Skaraya langsung menarik tangan Dikta keluar dari kelas.

"Lo apa-apa sih. Gue kan udah bilang jangan kesini. " kesalnya. Setelah melepaskan cengkalan tangan Dikta.

"Terserah gue. Kaki juga kaki gue." jawabnya santai.

"Lo lihat kelas gue jadi rusuh dengan adanya Lo. Gue gak maunya jadi sorotan."

Dikta selangkah lebih maju. Membuat jarak mereka sedikit terkikis, manik nya menatap mata bulat milik Skaraya. Kaki Skaraya berangsur mundur, jarak kedua membuat jantungnya menjadi tidak normal!. Namun sial tubunya sudah mentok dinding sehingga sudah tidak ada lagi cela.

"Asal Lo tau, saat Lo terima tawaran gue itu berarti Lo harus siap segala konsekuensinya termasuk menjadi sorotan." ucapnya ditelinga Skaraya.

"Gue gamau dibul-ly s-ama fan-ns Lo. " ucap Skaraya terbata. Kenapa sih saat berdekatan sedekat ini jiwa pemberaninya langsung hilang entah kemana.

"Siapa yang berani bully Queen Clayzios." Skaraya menahan nafasnya sesaat. Rona pipinya pasti sekarang kelihatan, mendadak hati Skaraya menjadi salting!. Dikta memang cukup profesional ternyata menjalankan peran sebagai pacar pura-pura.

Tanpa mereka sadari Freya sedari tadi mengumpet. Mendengarkan semua obrolan mereka, bukan hanya Skaraya saja yang salting Freya pun ikutan baper. Masih tak percaya bahwa tadi seorang Dikta cowo badboy paling ditakutin dan juga cuek, ternyata bisa romantis juga.

"Omo...omoooo...gue baper parah masaa.." ucapnya tiba-tiba muncul. Membuat Skaraya kaget dan sontak mendorong tubuh Dikta agar menjauh darinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

30days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang