Flashback.....
Saat itu Samuel pergi berdua dengan Mora ke Maldives bukan hanya untuk liburan, tetapi perusahaan Samuel yang berada disana sedang ada masalah yang memang mengharuskan dirinya untuk pergi ke negera tersebut.
Awalnya Samuel akan pergi sendiri karena Freya tidak bisa menemaninya sebab Nanta sedang sakit, tetapi Mora malah memaksa ingin ikut dengan dirinya.
Samuel sebenarnya tidak setuju jika Mora ikut, karena pasti nanti disana Mora akan kesepian karena dirinya pasti fokus dengan perusahaan. Tapi Mora kekeh ingin ikut dan berkata tidak akan menganggu dirinya bekerja.
Samuel akhirnya membawa Mora setelah diizinkan oleh Freya.
Singkat cerita mereka sudah berada di negara Maldives, Samuel dan Mora langsung pergi mencari hotel untuk tinggal mereka selama berada disana.
Selama satu Minggu semuanya baik-baik saja, Mora juga tidak pernah lepas dari pengawasannya karena memang selalu ikut dengannya ke perusahaan.
Hingga kejadian itu terjadi, Samuel menitipkan Mora pada karyawannya karena dirinya akan pergi meeting. Samuel percaya dengan pekerja yang ada disana, tetapi Samuel tidak menyadari jika perempuan itu adalah mata-mata dari musuhnya.
Saat Samuel kembali ke perusahaan dia langsung mencari Mora, tetapi di setiap penjuru perusahaan Mora tidak ditemukan. Samuel kalut, dia menyuruh semua bodyguard untuk mencari Mora. Dan Samuel ingin hari itu juga Mora ditemukan.
"Saya tidak mau tahu, cari anak saya sampai ketemu!! Jika tidak kalian yang akan menanggung akibatnya!." Semua bodyguard Samuel langsung mencar mencari nona kecil mereka.
Saat Samuel sedang kalut, ponselnya berdering. Ada pesan video dari nomor tidak dikenalnya, betapa terkejutnya Samuel saat melihat video tersebut. Dimana keadaan Mora sangat memprihatinkan, Mora sedang diikat dan disudut bibirnya ada darah.
"Berengsek!! Apa yang mereka lakukan pada putriku! Jika terjadi sesuatu kepada Mora akan kuhabisi mereka dengan tanganku sendiri!!"
Samuel langsung melacak nomor ponsel tersebut, setelah mengetahui dimana lokasi Mora, Samuel tidak pikir panjang langsung pergi ke lokasi.
Sesampainya Samuel disana, tempat itu sangat gelap, tidak ada pencahayaan sama sekali, persis seperti rumah yang tidak berpenghuni selama puluhan tahun.
Tanpa pikir panjang Samuel bergegas masuk kedalam dan diikuti oleh bodyguardnya. Samuel terlalu gegabah, karena ternyata rumah yang terlihat seperti tidak berpenghuni itu menyimpan orang-orang yang berpenampilan seperti preman.
Samuel bertarung terlebih dahulu dengan mereka. "Katakan dimana kalian menyembunyikan putriku!!" Samuel berseru disaat dirinya sedang melawan beberapa orang yang sepertinya sangat nafsu untuk membunuh dirinya.
Salah satu dari mereka tertawa, "putrimu memang ada di rumah ini, lebih tepatnya dia ada di lantai atas. Tapi apa kamu pikir kamu akan dengan mudah pergi kesana? Tidak akan, karena kami akan menghalangi kalian!"
"Akan kuhabisi kalian!"
"Kalaupun kami mati saat ini, itu tidak jadi masalah. Karena saat kamu pergi ke lantai atas, belum tentu juga kamu melihat anak perempuanmu masih hidup." Mereka semua tertawa, mengolok-olok Samuel.
Samuel emosi mendengar ucapan mereka semua, tanpa pikir panjang Samuel menghabisi mereka dengan tangannya sendiri.
"Tuan sebaiknya anda segera pergi ke lantai atas, biar mereka kami yang urus." Ucap salah satu bodyguard Samuel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Extra Love Story
Fiksi SejarahTransmigrasi series ~ 2 •••••• Zea Andara Alexander, putri bungsu keluarga Alexander yang tidak pernah di anggap. Zea berpura-pura lemah di depan keluarganya hanya karena ingin di perhatikan, tapi mereka semua malah semakin membencinya. Sampai kejad...