4

562 82 8
                                    

"Kim Inteon, kau diminta menghadap manajer personalia sekarang."

Sunoo dapat merasakan jantungnya berdetak kencang. Diperparah dengan tangannya yang mulai berkeringat, Sunoo segera bangkit dari cubicle kerjanya dan bergegas menuju ruang personalia di lantai 3.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 11.30, setengah jam lagi adalah jam istirahat kantor. Ada apa gerangan manajer personalia memanggilnya? Apakah pihak kepolisian sudah menelepon perusahaan?

Dengan banyak spekulasi di kepalanya, Sunoo berusaha tetap tenang saat mengetuk ruangan manajer personalia. Ia berjalan masuk setelah dipersilahkan.

"Kim Sunoo inteon-nim?"

"Ne."

"Silahkan duduk."

Sunoo dengan patuh menempati kursi di hadapan meja manajer. Tertera nama Kim Chaewon di papan nama di atas meja. Ini kedua kalinya dia bertemu dengan wanita itu sejak interview kerjanya akhir Oktober lalu. Rasa gugupnya tetap sama.

"Aku memanggilmu kemari karena barusan ada telepon dari kepolisian."

Napas Sunoo tercekat, rupanya dugaannya tadi benar, ini karena masalah itu.

"Kau mengalami...maaf.. pelecehan seksual dari Han Min Gyul, benar itu?"

Lidah Sunoo terasa kelu untuk menjawab. Jadi dia hanya bisa mengangguk kaku.

"Aku turut prihatin mendengarnya. Perkara itu juga sudah kuberitahukan kepada Presdir Park."

Sunoo tampak putus asa. Kalau kabar itu sudah sampai pada Presdir Park, ada kemungkinan Jaeyun juga tau. Tapi daripada itu, Sunoo lebih takut kalau Presdir Park memilih untuk memecatnya supaya kasus ini tidak mengotori citra perusahaan. Meski Sunoo adalah korban, tetap saja itu akan menjadi aib perusahaan. Bahwa ternyata perusahaan sebesar ini pernah mengalami kasus pelanggaran asusila, sehingga memengaruhi integritasnya.

"Biasanya kami akan memberhentikan paksa kedua belah pihak, baik itu yang bersalah maupun korban, demi citra perusahaan. Tapi barusan Presdir Park memerintahku untuk memberimu pendampingan hukum dan psikologis sampai kasus ini selesai."

Pemuda itu menatap sang manajer tak percaya. Ini di luar perkiraannya. Ia sungguh tak percaya Presdir Park yang kala itu terlihat tak senang padanya, malah memberikan fasilitas pendampingan hukum dan psikologis daripada memecatnya.

Apakah semua ini karena Jaeyun yang meminta?

"Perusahaan juga secara pribadi akan menuntut Han Min Gyul karena sudah melanggar kode etik perusahaan. Kami akan membantumu untuk memenangkan tuntutan di persidangan sampai Han Min Gyul divonis penjara."

Sunoo dapat merasakan matanya yang mulai memanas. Namun ia tak mau memperlihatkan kelemahannya di depan siapapun. Sebisa mungkin ia menahan tangisnya, dan menggantinya dengan senyuman penuh rasa terima kasih.

"Terima kasih banyak, Manajer-nim. Ini... ini sungguh sebuah kehormatan bagi karyawan magang sepertiku mendapatkan semua ini dari perusahaan. Sekali lagi terima kasih, Manajer-nim."

Chaewon tersenyum melihatnya. "Kurasa Presdir Park yang lebih pantas menerima ucapan terimakasihmu daripada aku. Oh ya, dan satu lagi."

Wanita itu tampak membuka laci mejanya, lalu menaruh sebuah dokumen dalam keadaan terbuka di hadapan Sunoo.

"Presdir Park juga memintaku untuk segera mengangkatmu sebagai staf IT tetap perusahaan. Kau bisa tandatangani dokumen kontrak ini."

Hal-hal baik terjadi dalam sehari setelah semalam ia mengalami hal buruk. Sunoo tak tau harus bersyukur dengan cara bagaimana lagi. Yang jelas ia sama sekali tak bisa menahan senyumnya. Segera dia membaca isi dokumen tersebut, lalu membubuhkan tanda tangannya tepat di sebelah cap tanda tangan Presdir Park.

fateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang