Sunoo menggigit bibir. Ia saat ini berada di dalam bus, perjalanan menuju kantor. Dirinya tetap harus bekerja meski saat ini rumah tak punya. Menyedihkan memang, tapi mau bagaimana lagi? Kalau dia ingin segera mendapat tempat tinggal, setidaknya dia harus punya uang untuk membayar deposit.
Ah ya, yang tadi pagi, Sunoo mau tak mau pasrah untuk tetap tinggal sementara di apartemen Riki. Perdebatan mereka kini kembali terngiang di kepalanya.
Menikah...
Sunoo benar-benar tak percaya kalau ucapan asal-asalannya saat itu ternyata bakal kejadian betulan pada dirinya. Lagipula kalau di logika, mana ada seseorang yang dapat warisan jabatan tapi justru menolak dan malah ingin mencari jalan suksesnya sendiri. Semua itu hanya ada di drama, yang benar saja ada orang yang tidak tertarik dengan kekuasaan dan uang. Jika Sunoo ada di posisi Riki, ia tidak akan berpikir dua kali untuk menerimanya.
Dan yang paling konyol, Riki berusaha menghindari jabatan itu dengan menikahinya. Yang benar saja manusia rendahan seperti dirinya tiba-tiba disodorkan jabatan tinggi perusahaan besar pula.
Ah ya, Sunoo sekarang sudah tau siapa Nishimura Riki itu. Mungkin karena pengetahuannya yang pendek atau dirinya yang kurang update, dia tidak menyadari kalau Riki adalah anak dari CEO Nishimura Property, perusahaan properti terbesar di Jepang. Perusahaan keluarga yang diwariskan secara turun-temurun dari marga Nishimura. Pantas Riki bisa dengan mudah merantau ke Korea, masuk universitas terbaik, memiliki unit apartemen mewah, bahkan dibekali kartu hitam limited edition.
Dan bocah itu mengajaknya menikah untuk menggantikannya mengambil alih Nishimura Property? Yang benar saja.
Sunoo turun saat bus sampai di halte dekat kantor. Ia perlu berjalan beberapa meter untuk tiba di gedung perusahaan. Namun langkahnya tiba-tiba berhenti di depan gedung. Memandangi gedung tinggi itu dengan perasaan berkecamuk. Sebab disinilah awal mula semua ini terjadi.
Di perusahaan inilah dia memulai hidup baru sebagai karyawan magang, bertemu Jaeyun, bertemu Riki, mengalami kejadian naas, mendapat kontrak karyawan tetap, dan ... dilamar pewaris tunggal Nishimura.
Semua hal baik maupun hal yang buruk, didapatnya dari gedung perusahaan ini. Terlalu banyak hal yang terjadi dalam waktu singkat, ini bukan lagi sebuah kebetulan, melainkan takdir. Ia seolah ditakdirkan masuk ke perusahaan ini untuk mengalami semua kejadian itu.
Tapi menikah, Sunoo rasa itu bukan takdirnya. Ia terlalu inferior dengan dirinya sendiri. Jujur dirinya tergiur, namun ia akan sangat merasa bersalah terutama pada orangtua Riki yang mendapatkan seorang menantu yang tidak benar-benar mencintai anaknya.
Terlebih, ada satu rahasia yang selama ini tidak ada seorangpun yang tau selain dirinya. Sunoo tidak siap bila Riki tau kebenarannya.
Menghela napas, ia pun memantapkan dirinya untuk masuk ke dalam gedung tinggi itu. Saatnya bekerja, ia harus profesional.
🥀🥀🥀
Riki datang ke kampus untuk menghadiri kelas siang. Begitu ruangan temporer untuk Sunoo sudah jadi, dia langsung berangkat ke kampus untuk kuliah.
Berkebalikan dengan Sunoo, dirinya sama sekali tidak memikirkan soal pernikahan itu. Maksudnya, dia tidak ambil pusing dengan penolakan Sunoo. Karena dirinya bertekad akan terus mendesak dan merayu Sunoo hingga pria itu mau menikah dengannya.
Toh ini pernikahan atas dasar simbiosis mutualisme. Dia dapat kebebasan, dan Sunoo dapat meraih impiannya. It's a win-win solution.
Justru yang dia pikirkan malah bagaimana caranya supaya sang ayah setuju dengan ide ini. Harusnya sang ayah tidak menolak, karena meski bukan Riki yang menjadi CEO, Sunoo kan sudah pasti menyandang marga Nishimura setelah menikah dengannya. Jadi harusnya itu bukan masalah besar kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
fate
Fanfiction[niksun] [He Is My Wife side story] Adakah cinta untuk kita? ;slight chaemura