Masih terkait dengan cerita "Mantra coffee". Bercerita tentang Andis yang menjadi host Podcast di channel radio 66.6 FM Mantra Radio, acara Parade tengah malam. Yang akan menceritakan kisah-kisah horror dari readers maupun sumber lain. Jangan kemana...
Apa kabar nih sobat Mantra? Udah Lama ya enggak ketemu. Masih pada seger kan buat nyimak horror side pada kesempatan kali ini? Balik lagi bersama gue Andis Sagara di Mantra Radio, dalam acara Parade Tengah Malam!
Selama satu episode kedepan gue akan nemenin malam jumat kalian dengan cerita-cerita horor dan misteri pilihan yang udah gue rangkum dari pengalaman-pengalaman yang kalian kirimkan ke email erzul.id@gmail.com atau pun dari DM Wattpad/Instagram/Whatsapp.
Cerita horror memang selalu mengundang sejuta kengerian bagi pembacanya. Cerita-cerita tersebut diangkat dari mitos, urband legend, ataupun kejadian nyata yang terjadi.
Kali ini gue dapet cerita dari Sivia, salah satu anak di grup Whatsapp Mantra. Kejadiannya waktu dia nginep di rumah temennya. Banyak kejadian aneh, ngeri, dan membingungkan di dalam cerita ini. Penasaran gimana ceritanya? Langsung aja kita mulai, check it out! Trun off the light and feel the demon behind you.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebenernya cerita ini lebih greget kalo diceritain dari masing-masing sudut pandang temen-temen yang terlibat, biar plot twist-nya dapet, tapi ya udah lah ya, karena aku bukan penulis, aku coba ceritain semampu ku aja.
Rabu itu kami berempat janjian nginep di rumah Suci, mumpung kebetulan keluarganya dia lagi pergi beli barang keluar kota.
Siangnya, Nabila dateng duluan. Dia dianter pacarnya. Pas di depan gerbang, pacarnya Nabila udah ngeliatin aneh gitu ke arah rumahnya Suci.
"Kalian nginep di sini?" tanya pacarnya.
Nabila ngangguk sebagai jawaban. Terus pacarnya nanya lagi.
"Siapa aja?"
Penuturan Nabila, ekspresi pacarnya waktu itu rada aneh, dan Nabila jawab, "Cuma berempat." Nabila pikir, waktu itu pacarnya ini cuma cemburu, atau mungkin mikir yang enggak-enggak, sebatas itu.
Deskripsi singkat tentang rumah Suci. Rumahnya itu warung yang jual peralatan pertanian. Ada dua bangunan, bangunan yang di depan itu dua tingkat, terus yang di belakang ada rumah satu tingkat.
Mungkin sebagian kalian bertanya, kenapa rumah itu misah depan-belakang? Jawabannya karena rumah depan itu di beli keluarganya setelah pemilik sebelumnya meninggal.
Nah, lanjut. Setelah Nabila dateng, dia sama Suci langsung jemput Sinta yang tinggal di dusun sebelah, jaraknya lumayan jauh.
Sorenya, baru aku dateng, agak telat karena ada jadwal sanggar. Kebetulan, rumah ku sama si Suci ini deket, jadi nyantai lah. Tinggal keluar gang, nyebrang, terus jalan dikit.
Sesampainya di rumah Suci, aku langsung naruh tas di kamar, terus pergi ke ruang TV. Di situ ada Nabila sama Sinta yang lagi karaokean. Di samping ruang TV ada ruang sholat, di situ ditaro lah kasur sama Suci biar enggak sempit kalo di kamar.
