66.6 FM Mantra Radio!
Apa kabar nih sobat Mantra?
Masih pada seger lah ya?!
Gila gila gila, udah lama banget nih kita ga cerita-cerita bareng ya.
Balik lagi bersama gue Andisagara di acara Parade Tengah Malam!
Selama satu episode kedepan gue akan nemenin malam jumat kalian dengan cerita-cerita horror dan misteri pilihan, yang udah gue rangkum dari pengalaman-pengalaman yang kalian kirimkan ke email mantraradio.666@gmail.com
Cerita horror memang selalu mengundang sejuta ke-ngerian bagi pembacanya, cerita-cerita tersebut diangkat dari mitos, urband legend, ataupun kejadian nyata yang terjadi. Pada kesempatan malam hari ini gue akan membahas tentang kejadian mistis yang terjadi di jembatan teksas alias teknik - sastra, yang berada di Universitas Indonesia.
Jadi kisah ini nih gaes, dikirim oleh mas Ilham dari pancoran mas Depok. Kejadian yang menurut gue ngeri parah sih ini.
penasaran gimana ceritanya? langsung aja kita mulai
.
.
.
Kampus Universitas Indonesia yang berada di Depok merupakan salah satu universitas negeri yang memiliki banyak kisah misteri. Di kampus yang mulai beroperasi pada sekitar tahun 1987-1988 ini, ada kisah-kisah misteri, mulai dari pembebasan lahan (Tempat Pemakaman Umum) di Menara Air, hingga hantu paling eksis di UI, si setan merah atau lady in red. Fakultas Ilmu Budaya (FIB) jadi salah satu yang terkenal paling angker di UI.
Di antara kisah-kisah mistis yang ada, banyak yang berasal dai FIB yang dulu bernama Fakultas Sastra. Salah satunya adalah kisah misteri jembatan merah Teknik Sastra (Teksas). Jembatan ini terletak di tengah-tengah danau yang diapit dua fakultas yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Sastra yang sekarang lebih dikenal dengan FIB. Jembatan Teksas semula di dirikan untuk menyambungkan akses dua fakultas ini. Jembatan Teksas menjadi jalur pulang-pergi kedua fakultas.
Karena memiliki panorama yang indah serta bentuk yang unik, jembatan Teksas sering dijadikan spot berfoto atau bersantai. Menjelang malam hari jembatan Teksas seolah berubah 180 derajat. kondisi malam yang gelap membuat jembatan ini menjadi cukup menyeramkan. Biasanya, sekitar pukul 23.00 malam jembatan ini sering ditutupi kabut yang cukup tebal hingga ke permukaan danau. Jika digambarkan, saat memasuki jembatan ketika sedang berkabut, Kita akan merasa seperti melihat sesuatu di ujung jembatan. Hal ini dikarenakan lampu yang berada di ujung jembatan merefleksikan bayangan ranting pohon yang bergoyang.
Sekitar jam 23.30 malam, Mas Ilham ini baru saja pulang sehabis nongkrong bersama dengan teman-temannya. Karena motornya berada di sebrang, maka ia seorang diri berjalan melalui jembatan teksas yang rumornya terkenal angker.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Mas Ilham melalui jembatan teksas pada jam tersebut, karena memang ia sering nongkrong bareng di area dekat situ. Namun pada malam ini ada sesuatu yang nampak berbeda.
Dingin menemani suasana malam hari itu, basah akibat beberapa menit lalu bumi diguyur hujan, kabut-kabut tipis menyelimuti area jembatan hingga hawa pada malam itu agak sedikit lebih horror dari baisanya, ketika Mas Ilham berjalan lewat jembatan merah itu.
Samar-samar Mas Ilham melihat ada orang lain tepat beberapa meter di depannya, orang itu berdiri di tengah jembatan. Sejujurnya hal ini membuat Mas Ilham menjadi sedikit agak tenang, mengetahui ia tak sendirian.
Namun semakin ia mendekat, perasaan tenang itu sirna menjadi perasaan merinding. Sosok itu adalah wanita yang berdiri dengan mengenakan payung berwarna hitam. Hujan sudah berehti, lalu untuk apa wanita itu mengenakan payung?
50 : 50, itu yang Mas Ilham yakini presentase antara manusia atau bukan. Ia perlahan berjalan agak mepet ke arah kiri untuk menghindari wanita itu, dan ketika jarak sudah lumayan dekat, wanita itu berjalan juga ke arahnya.
Semakin dekat Mas Ilham yakin bahwa itu bukanlah manusia, ia berjalan sambil beristighfar.
"Astagfirullahaladzim," ucapnya berulang-ulang kali.
Jarak mereka semakin dekat, karena takut, Mas Ilham menutup matanya sambil terus beristighfar.
"Astagfirullahaladzim."
Ketika ia sudah merasa jalan agak jauh, ia membuka matanya.
Sosok wanita itu berada tepat di depannya. sambil menyeringai dengan wajahnya yang menyeramkan, wanita itu menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan sambil berkata.
"Astagfirullahaladzim, Astagfirullahaladzim, Astagfirullahaladzim," berulang-ulang kali seperti sedang meledek.
Ketika pagi tiba, Mas Ilham dibangunkan oleh satpam yang menemukannya, semalam ia pingsan rupanya akibat di ganggu oleh makhluk tersebut.
Semenjak kejadian itu Mas Ilham dan teman-temannya pindah tongkrongan dan menjauh dari jembatan teksas UI.
.
.
.
Begitulah cerita dari sobat mantra kita pada malam hari ini, sampai bertemu di malam jumat berikutnya.
Oooops! jangan menoleh, mereka ada di belakang kalian Sekarang. Sungguh.
Bisa jadi mereka ada di samping kalian sekarang, atau di kolong tempat tidur kalian hehehe.
Berhati-hatilah jika kalian membaca cerita ini sendirian.
Karena mitosnya, ketika kita bercerita, membaca atau mendengar kisah horror, "Mereka" akan tertarik dan ikut menyaksikan.
YOU ARE READING
Mantradio: Parade Tengah Malam
HorrorMasih terkait dengan cerita "Mantra coffee". Bercerita tentang Andis yang menjadi host Podcast di channel radio 66.6 FM Mantra Radio, acara Parade tengah malam. Yang akan menceritakan kisah-kisah horror dari readers maupun sumber lain. Jangan kemana...