16. KEMBALI BERTEMU?

8.2K 205 21
                                        

Apa kabar kalian semua? Aku lagi banyak waktu senggang jadi banyak-banyak update:-)

Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian vote dan komentar terlebih dahulu, biar sama-sama enak kita😆

Kalau kalian penasaran dimana asal aku, aku berasal dari kota medan😆

orang medan mana suaranya!

Yaudah deh lek, ngak mau aku sebenarnya banyak bacot. Jadi langsung aja kita nih ye, selamat baca :-)

*
*
*

Seorang pengemis tua, berusaha menyebrangi jalanan kota yang ramai dengan kendaraan. Pria pengemis itu membawa banyak kali pakaian, penampilannya juga kumuh dan bau.

Damian yang baru keluar dari minimarket, merasa iba melihat pengemis yang  sedang kesusahan itu. Tanpa pikir panjang, Damian meletakkan kantong belanjaan di stang motor, lalu berjalan menghampiri pengemis tersebut.

"Pak, ayo aku bantu." Damian membantu pengemis itu untuk sampai disebrang jalan. Remaja seperti dirinya mudah sekali mengendalikan situasi agar bisa menyeberang tanpa takut ditabrak kendaraan.

"Terimakasih, mas." Ucap pengemis itu begitu sampai disebrang jalan. "Iya, pak." Damian tersenyum sambil memandangi wajah kotor pria itu, sedetik kemudian senyumannya luntur.

Tatapan Damian menajam, rahangnya mengeras saat itu juga. Dadanya juga terasa sesak.

Bajingan itu? Kenapa seseorang yang telah menghancurkan hidupnya bisa disini? Bukannya pria itu dipenjara dan membusuk seperti ucapan sang ayah? Atau mati seperti harapannya? Dan sialnya lagi, kenapa ia harus bertemu dengan orang paling terkutuk dihidupnya sekarang? Disaat ia masih terkungkung dalam trauma yang tak kunjung sembuh.

Pria dimasa lalu itu, kini menatap dirinya dengan pandangan berbeda. "Da-Damian?"

Damian menggeleng, delusi suara rintihan kedua anak, yang terdengar pilu dan menyesakkan, berputar begitu saja.

"To-long." Suara Damian tertahan, saat pria itu memegang tangannya.

"M-maafkan paman Damian, pa-paman benar-benar berdosa sama kamu dan saudaramu. Maaf, pa–" Damian menghentakkan tangan pria itu. "A-anda salah orang." Suara Damian nyaris berbisik. Cowok itu langsung pergi menjauh, menyebrangi jalan hendak menuju motornya.

*
*
*

Keisya lompat-lompat riang, begitu Gavin datang sambil membawakan dirinya martabak coklat rasa strawberry seperti pesanannya. Keisya merengek melalui pesan WhatsApp, ia meminta Gavin membelikan dirinya martabak coklat rasa strawberry. Gavin sempat kesal saat Keisya meminta itu, cowok itu berkata.

"Gimana ceritanya martabak coklat rasa strawberry, Kei!?"

Meskipun begitu, Gavin tetap mencarinya bahkan sampai larut malam.

"Aku bilang apa! Kamu dapet juga kan martabaknya!"

Gavin tersenyum datar, "hmm, untung gue jenius. Akal gue kepake untuk permintaan lo yang membagongkan."

"Hehe, maaf Vin, aku lagi pingin banget makan martabak coklat rasa Strawberry. Tadi aku mau nangis kalau kamu nggak datang bawa martabaknya."

DAMIAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang