BAGIAN 16

83 9 0
                                    

Lusi yang mendengar kalau Arvin masih selamat marah besar, ia kira setelah mengalami itu, anak itu akan mati tapi ternyata anak itu masih hidup.
"Sial, ku pikir dia mati, tapi ternyata masih hidup aku harus melakukan nya lagi, lihat saja Mahendra kalian akan menerima akibatnya karena sudah mengusirku" marah Lusi

Lusi mempunyai dendam kepada Mahendra atau ayah Arya yang sudah mengusirnya karena ketahuan selingkuh.Mahendra yang mendengar kedua cucunya sudah di temukan ia ingin segera bertemu dengan kedua cucunya.
"Kita ke rumah Arya" kata Mahendra
"Baik tuan" jawab Pak Somad
Mahendra pun sampai di rumah Arya, Mahendra pun memencet bel pintu rumah.
"Oh tuan Mahendra silakan masuk" kata Mbok inem
"Apa Arya ada di rumah?" tanya Mahendra
"Ada tuan" jawab Mbok inem
Mahendra pun masuk ke dalam, dia teringat dengan almarhum istrinya sebelum wanita ular itu menghancurkannya.
"Ayah kapan datang kenapa tidak bilang sama Arya" kata Arya
"Tidak papa di mana istrimu, ayah dengar kedua cucu ku sudah di temukan" kata Mahendra.
"Kedua cucu ayah memang sudah di temukan, tapi..." ucap Arya terpotong
"Tapi kenapa apa mereka baik baik saja kan?" tanya Mahendra
"Mereka tidak mengingatku dan juga Agatha" jawab Arya
Mahendra menghembuskan napasnya, tak lama kemudian Agatha kedua anaknya pun datang.
"Ayah" panggil Agatha
"Agatha" jawab Mahendra
"Apa kabar ayah" tanya Agatha
"Ayah baik baik saja, kau bagaimana?" jawab Mahendra
"Aku baik baik saja Ayah" ucap Agatha tersenyum

Arvan dan Arvin kini menyembunyikan dirinya di belakang tubuh. Mahendra menatap kedua cucu heran, Arya pun menceritakan semuanya.dan lagi lagi Mahendra menghela nafas.
"Arvan Arvin sini ini kakek" kata Mahendra mencoba untuk membujuk Arvan dan Arvin.
Arvan dan Arvin menggelengkan kepala, mereka masih takut untuk bertemu dengan orang asing menurutnya,Agatha pun mensajar tubuhnya.
"Jangan takut, dia kakek, kakek baik, kakek gak jahat" kata Agatha
"Kakek itu gak akan pukul pukul kita lagi kan ma" tanya Arvan polos
"Gak sayang, kakek gak akan pukul abang sama adek, ayo sana sapa kakek" kata Agatha
"Tapi ma...takut" cicit Arvin
"Gak papa sayang, yuk sama mama" bujuk Agatha
Perlu perjuangan Mahendra mendekati kedua cucunya, dan karena bujukan Arya dan juga Agatha akhirnya Arvan dan Arvin pun menyapa Mahendra, Mahendra menangis haru lalu memeluk kedua cucunya.
"Kakek udah sesak" kesal Arvin mengerucutkan bibirnya
"Iya...iya...maafin kakek" jawab Mahendra
Arya dan Agatha tertawa melihat tingkah kedua anaknya.

Bersambung

ARE YOU MY DAD AND MOM ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang