panik, rencana kemoterapi obsession, ancaman

20 17 0
                                    

"Adrian ah aku ingin selalu bersama mu."gumam nya, aku hanya bisa tersenyum getir mendengar itu.

Tak lama kepala ku berdenyut lagi, sudah di pastikan sebentar lagi pasti cairan itu akan keluar. Dan benar! Cairan merah pekat itu keluar lagi dari hidung dengan deras nya . Aku berusaha menahan nya tapi itu sia sia, tanpa sadar aku merintih pelan hingga membuat nya terbangun.

"Oppa gwenchana?"tanya nya sesaat setelah ia terbangun dari tidurnya

"Aku baik baik saja soojung -ah tenanglah" ucap ku menenangkan krystal  , tapi dia malah mengerucutkan bibirnya. Lantas aku tersenyum dan berkata,

"Hey, aku baik baik saja ayolah jangan cemberut seperti itu, jelek tau."godaku sambil sesekali mengelus pipinya

"Tidak lucu! " Kesalnya memukul bahuku pelan dan hampir menangis , "ah Sakit! tolong panggil ambulans sekarang juga! " ucap ku makin menggodanya . "Adrian hentikan!" Rengeknya padaku "kemari biar kubersihkan hidungmu"lanjut nya lalu mengambil tissue dari dalam tasnya dan membersihkan darah di hidungku .
,
"Wae? Kenapa kau selalu berdebar saat dengan ku?"tanya nya memegang kedua pipiku. Nafasku sesak jantungku makin berdebar saat ini . "a-aku ti-dak K-Krys..."ucap ku gugup. Dia terkekeh pelan, "Adrian-ah siapa yang akan menjaga mu nanti ? Apa perlu aku mengantarmu ke rumah sakit?" Tanya nya khawatir.

"Aniya aku baik baik saja Soo Jungie, kajja kita pulang" ajakku pada Krystal yang sudah mulai lelah, lalu akupun berlutut di hadapannya dan hendak menggendongnya.

"Mwohanengoya?"tanya Krystal kebingungan,"aku akan menggendongmu sampai mobil." ucap ku seraya menoleh ke arah Krystal ,walaupun aku lemas karena adarah itu keluar lagi. "Adrian kuatkan dirimu. ucap ku dalam hati."

Sesampainya di mobil tubuh ku sudah sangat lemas tapi aku paksakan untuk tetap menyetir, " Biar aku saja yang menyetir tubuh mu itu lemas Adrian." Ucap krystal padaku.  "Aku akan mengantarkan mu ke rumah paman Elgara, eomma mu pasti akan merawat mu," tambah nya lagi. Tapi aku dengan cepat menggeleng, "aku tidak mau  membuat eomma khawatir dan merepotkan beliau" balasku.

Darah segar kembali mengalir dari hidungku, kepalaku lebih sakit dari sebelumnya. Aku mengambil tissue dan membersihkan nya Sayangnya apa yang aku lakukan tidak ada hasilnya. gagal, darah itu semakin mengalir dan membuat ku semakin lemas hingga aku tak sadarkan diri .

"Adrian -ah bertahanlah kau harus kuat " ucap Krystal yang melajukan mobilku ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit aku langsung di tangani oleh Taeyeuon nuna dan beberapa dokter lain nya termasuk ayah. Ayah menanganiku? Mungkin hanya menjalankan tugasnya saja, tidak mungkin beliau khawatir padaku  " Adrian kembalilah nak." Ucap ayah sambil berusaha mengembalikan detak jantungku yang sempat berhenti, Setelah sekian lama akhirnya ayah berhasil menyelamatkanku dan aku harus di rawat lagi di rumah sakit.

Meskipun koma,tapi aku bisa mendengar suara ayah yang terus meminta maaf atas kesalahannya dulu ."Harus nya aku yang mengalami nya , bukan putraku  . "Ucap beliau lirih menggenggam tanganku dan sesekali meneteskan air mata . " A..ayah ti -tidak pe-perlu min minta maaf a aku ya-yang salah." Ucapku  sesaat setelah sadar dari koma.

Ayah mengelus rambutku dan menyuruhku beristirahat karena aku baru saja sadar dari koma, aku menuruti perintah ayah dan ayah memeriksa keadaanku setelah itu orangtuaku di panggil oleh Taeyeuon nuna . "Aku menyesal mengatakan ini tapi kondisi Adrian sudah sangat parah dan dia harus di kemoterapi ." Jelas Taeyueon nuna pada orangtuaku. Sementara aku yang mendengar itupun protes ,

"Ayah, eomma, nuna aku tidak mau melakukannya , pasti nanti aku akan terlihat jelek ."ucapku sambil memajukan bibirku beberapa centi. Eomma dan Taeyueon nuna menghampiriku  dan berkata " Adrian dengar,kau itu tampan mau bagaimanapun penampilan mu, kau tetap Adrian yang tampan dan pintar ."  jelas Taeyueon nuna padaku, akhirnya aku menjalani pengobatan ini selama beberapa bulan efek samping kemoterapi itu membuatku sempat murung , dan tidak mau makan." Adrian kau masih tidak mau makan? mau sampai kapan kau terpuruk seperti ini? Tanya krystal yang sedari tadi duduk menemaniku melamun di ruang rawat inap rumah sakit."Kau adalah murid terpintar mau bagaimanapun keadaannya,kau juga.... orang yang membuatku jatuh cinta untuk pertama kalinya selain pada ayahku " ucapnya seraya sesekali melihat pemandangan dari ruangan ini.

Aku hanya ingin bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang