5:50 sore.Ini adalah kelas les pertama yang penting yang dimulai berkat temannya Sumin. Eunchan memeriksa jam di ponselnya sambil berkali-kali menutup dan membuka telapak tangan putihnya. Lidah merah, yang mengintip tiap kali dia gugup, melembabkan bibirnya sekali lalu menghilang secepatnya.
Dia menggosok depan sepatu Converse-nya di lantai semen dengan gelisah. Bayangan yang tercipta dari sinar matahari yang hampir tenggelam dibelakang mansion menyentuh ujung sepatu lama Eunchan. Waktunya untuk menghadapinya.
"Whew. Aku bisa melakukannya!"
Setelah menarik napas dalam, Eunchan bergumam seolah dia memantrai dirinya sendiri. Di atas pintu masuk yang sangat besar yang bahkan kendaraan besar bisa lewat, kamera CCTV berkedip merah dan bergerak tanpa henti. Tubuh Eunchan bergidik pada gerakan yang seperti melihatinya.
Tenang. Aku tidak datang kemari untuk mencuri. Ini disebut undangan.
Dia sudah datang tepat 10 menit lebih awal dari waktu janji, setelah menimbang waktunya tidak terlalu awal maupun larut. Eunchan membersihkan tenggorokannya yang tercekat akibat tekanan dan mengangkat jarinya ke bel pintu yang terpasang di selah pintu. Tak lama kemudian, bel berbunyi dengan jelas di gangnya.
- Siapa?
"Nama saya Yoo Eunchan, dan saya kesini hari ini untuk les privat Lee Yedam."
- Masuklah.
Segera setelah suara wanita berbunyi lewat speaker, terdengar suara pintu terbuka. Eunchan, yang melihat dalam diam jarak pada pintu yang terbuka perlahan, menarik napas dalam dan mrlangkah maju.
Di dalam gerbang sangat berbeda sekali dari dunia luar. Tempat dimana dia bisa tidak mengingat aspal menanjak yang baru saja dia langkahi terbuka didepan matanya. Di bulan Juni, taman hijau dan rimbun yang membuat seseorang merasa seperti awal musim panas menyambut Eunchan. Eunchan, menggerakkan matanya yang terbuka lebar ke sekeliling, teringat situasinya dan menggerakkan langkahnya dengan tergesa-gesa.
Pintu depan suda terbuka. Tersihir oleh interior yang mewah melebihi imajinasinya, Eunchan memasuki pintu depan.
Selagi dia melangkah melewati pintu depan, aroma samar memenuhi seisi rumah. Rasanya seperti sensasi penciuman dari citra elegan dan agung yang serasi dengan hiasan seni antik yang digantung di seluruh pintu depan, dan bahkan aroma yang menenuhi paru-parunya terasa tidak bisa didekati. Pundak Eunchan, yang selama ini ragu-ragu melangkah melalui celah pintu, meringkuk sekali lagi.
"Hmm. Kau bilang hari ini kau datang untuk pengajaran percobaan?"
Suara bernada rendah dan tenang terdengar di atas kepalanya. Lalu, Eunchan kembali ke kenyataan. Ini adalah les percobaan... Hanya pekerjaankontrak, tapi dia bahkan belum lolos wawancara.
"Uh... iya..."
Eunchan perlahan mengangkat kepalanya. Pertama, sendal selop dari bahan suede yang tampak lembut jika disentuh tertangkap matanya. Selanjutnya, melalui punggung kaki dari selopnya, kaki lurusnya, dan tubuh atasnya yang tegas yang kaosnya tidak bisa menutupinya, pandangannya menyusul.
Otot menyerong dari leher yang melewati garis leher yang jelas, dengan suara lembut mengalir keluar, dan mata yang panjang dan dalam dengan hidung mancung. Ketika dia melihat wajah yang memikiki senua itu, dia terpukau.
"Wah..."
Bagaimana dia menjelaskan? Dia terlihat seperti diciptakan penuh perhatian oleh sang pencipta, sampai-sampai tidak ada satu pun kekurangan yang bisa ditemukan. Berbeda dengan penampilan rapuhnya, dia bahkan iri pada wajah maskulin orang lain. Selain itu, terdapat perbedaan ukuran yang sangat besar...
KAMU SEDANG MEMBACA
Les Privat「BL」
Diversos「Hiatus」Terjemahan novel korea [21+ Mature] Seorang mahasiswa miskin harus menahan diri karena murid les privat kayanya melakukan ini itu pada tubuhnya dan menemukan rahasia memalukannya. Rate mature 🔞, so yang masih bocil skip aja. Baca tanggung j...