5

688 72 4
                                    

Event yang diadakan oleh himpunan, hari ini tengah berjalan. Sejak semalam Zean, Aran, dan teman-teman lainnya bolak-balik ke kampus untuk membawa beberapa barang yang dibutuhkan serta menata area untuk acara hari ini. Paginya mereka datang lebih awal dari yang lain.

Zean sedari pagi mondar mandir membawa barang yang diperlukan/sudah selesai digunakan, belum duduk sedikitpun. Sekarang mumpung kerjaannya belum ada lagi, akhirnya memilih duduk di stand sponsor milik temannya.

"Eh eh kalo si Aran nyari gue bilangin gue disini ya." Ucap Zean ke salah satu temannya yang sedang lewat di depannya tadi.

"Siap, Ze."

Di lapangan sedang ramai pertandingan futsal antar himpunan, nanti malam baru festival musik yang akan ramai berdatangan lautan manusianya. Ini pengalaman baru buat Zean berorganisasi.

Terik matahari sangat menyoroti mereka semua hari ini. Keringat berkucuran sangking panasnya. Apalagi Zean yang sejak tadi tidak bisa diam mondar mandir terus.

"Mau minum ngga, Ze?" Zean menoleh ke sebelah kiri. Ada Ashel yang berdiri menjaga stand dengan temannya. Barusan yang nawarin tuh Ashel.

"Hahhh ngga deh nanti aja." Jawab Zean. Wajahnya terlihat keringetan, merah karena kepanasan, terlihat lelah sekali.

"Mumpung gratis ini." Ujar Ashel lagi membuat Zean menoleh lagi.

"Gratis? Dari siapa?" Soalnya sponsornya mereka ini ya ngga gratis tapi lebih diskon aja karena kerja sama.

"Dari perusahaannya buat yang jaga stand, cuman gue lagi ngga minum yang berasa aja. Nihh..." Ashel menyodorkan minuman jatahnya ke Zean. Dengan senang hati Zean menerimanya.

"Thanks ya." Zean mengangkat minuman yang diberikan Ashel sambil memberikan senyuman, Ashel membalas dengan anggukan.

"Zean! Lo dicariin Aran di lapangan sebelah buat acara ntar malem." Teriak salah satu teman mereka. Zean gercep berdiri dan memberikan jempol ke temannya. Ia tidak lama langsung menuju lapangan yang dimaksud temannya tadi.

****

Acara malemnyaa, baru juga buka buat registrasi masuk, udah hujan. Semuanya sibuk mengondisikan acaranya supaya tetap berjalan. Tiba-tiba jualan jas hujan plastik, ngurusin ngenangan air, sound sistem yang perlu di amanin. Semuanya heboh. Zean sama Aran sibuk mengecek semuanya.

Untungnya penonton tetep asik dan enjoy walaupun hujan gerimisnya awet sekali sejak tadi. Zean sejak tadi stay di belakang panggung takutnya ada yang membutuhkannya tiba-tiba.

"Udah tau gampang pusing kena air hujan dikit, tapi kupluk jas hujannya kaga di pake." Ucap seseorang membuat Zean menoleh.

"Yann... Aman kok, dari mana lo?" Ternyata Cristian.

"Dari depan sama Allan beresin meja registrasi." Zean menjawab dengan anggukan.

Acara terus berjalan dari mulai gerimis, hujan deras, sampai reda. Larut malam acaranya baru selesai. Semuanya membereskan barang-barang yang perlu diamankan dan memebersihkan sampah-sampah yang berserakan.

Semuanya melakukan kerjanya dengan baik dan sukses. Sedikit ucapan terima kasih dari Aran, sisanya dia mengkondisikan untuk cewek-cewek pulang di kawal oleh cowok-cowok yang searah. Aran sudah mengarahkan beberapa teman-temannya untuk mengawal yang perempuan jangan sampai pulang sendiri.

"Karena rumah lo jauh dan ngga ada yang searah gue yang anterin, gue yang tanggung jawab." Ucap Aran ke Ashel.

"Gausah Ran, ini masih jam 11 jalan juga masih rame." Tolak Ashel yang lalu mengambil tas dan jaketnya dan berjalan menuju parkiran kampus.

ZEAN JAYENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang