"sebenarnya apa yang terjadi kapten?"
satu persatu kapal di depan hangus dan tenggelam di tembak oleh meriam dari arah selatan,tidak ada tempat berlindung di tengah lautan yang sangat luas ini.jalan satu satunya hanya lah maju dan ikut kedalam lingkaran medan perang yang membara bagai api di dalam air.
kapal kapal kecil mulai berkoar mereka menginginkan pulau yang di penuhi oleh harta benda yang berkilau peninggalan bajak laut 'the hardest'.
"sial! kenapa mereka belum juga berhenti"
seorang kapten bajak laut bernama hongjong sarior.dia sudah menaklukkan beberapa pulau bersama teezia kapal kesayangan sebelum akhirnya dia menemukan para wanteez di berbagai pulau untuk di jadikan sebagai awak kapal.
murka,dia murka sejadi jadinya karena para bajing rakus itu terus bermunculan mereka tidak gentar menghadapi meriam yang amat besar keluar dari badan kapal milik Hongjong,dia ingin memiliki pulau itu bukan untuk dirinya sendiri,dia akan membagikan harta di pulau tersebut kepada para budak yang masih terikat kontrak di tempat tinggalnya.
salah satu dari para wanteez tersebut menghampiri Hongjong yang sedang berteriak menyuruh awak kapal yang lain untuk tidak berhenti menembak,ada sedikit rasa takut karna melihat kapten nya terlihat sangat frustasi tapi dia memberanikan diri untuk memberi info karena ini sangat penting.
"maaf mengganggu mu tuan rior,tapi ada sesuatu yang sangat penting.."
"katakan saja damiar ada apa?"
"kami menangkap salah satu bajing rakus yang mencoba menyelinap ke dalam kapal"
"berani sekali makhluk kotor itu! cepat tunjukkan padaku dimana dia"
Hongjong memerintahkan kepada para wanteez untuk tetap menembak dan memperhatikan sekitar,dia mengikuti damiar yunho jepalin ke arah di mana si bajing rakus itu di tahan.
mereka sudah berada di tengah teezia. bajing rakus itu di ikat dan di todongi pedang oleh para wanteez, arasantio yang sepertinya sudah di ambang kemarahan karena dengan berani nya bajing itu menyelip masuk ke dalam teezia.
sang kapten mendekat dan berjalan santai ke arah arasantio yang terus menerus memberikan ujung pedang nya ke arah dagu si bajing"sudah lah san, jangan menakuti tamu kita" ucap hongjong seraya menurunkan pedang san dengan satu tangan
dia memperhatikan wajah yang memar dan baju yang robek penuh darah, ternyata tamu kali ini sangat lah berbeda dengan tamu yang lain, tatapan mata yang sangat tajam dan tak ada sedikit pun ketakutan dari bola matanya yang sangat coklat mencolok berhasil membuat hongjong takjub karena dia sama sekali tidak memberontak.
"siapa nama mu?" tanya kapten bajak laut tersebut penuh penekanan
"marstov, seonghwa marstov."
Hongjong menaikan satu alis, dia mendekat dan menginjakan kaki jenjang milik nya di atas kepala seonghwa "nekat sekali diri mu menyelinap ke dalam teezia,kau mau mati di tangan ku atau bagaimana?"
"cih! kau yang akan mati di tangan ku!"seonghwa menyingkirkan kaki hongjong yang berada di atas kepala nya,dia berdiri dengan tangan yang masih terikat di belakang.
"HEY! BAJING RAKUS! BERANI SEKALI KAUUU!!" san yang sudah tidak tahan memendam emosi berlari dengan pedang di tangan menuju mangsa incarannya.
"RASAKAN INI BAJINGANNNN!!!"dia terus berteriak membiarkan urat lehernya terlihat.
seonghwa melotot melihat san berlari dengan agresif ke arah nya, ketika san sudah sangat dekat,seonghwa melompat dan landas tepat di atas kepala san, dia tumbang seketika hanya dengan satu gerakan, seonghwa hanya tersenyum sebelum para wanteez lainnya menyerang dari berbagai arah.damiar terus mengejar seonghwa yang melompat kesana kemari layaknya seekor bajing kecil,dengan sigap seonghwa mengalungkan kedua kaki nya kepada leher damiar dan membelitnya yang mampu membuat damiar kesulitan untuk bernafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
wave project (jonghwa)
Fanfictionbagaimana bisa seorang penyelinap mencuri hati sang kapten bajak laut? hongjong [ top! ] seonghwa [ bot! ]