[ 2 ]: Gempa.

60 9 0
                                        

    Mereka turun dari lantai 3 ke lantai 2 dengan menggunakan tangga biasa. Posisi Beliung dan Rimba berada di depan, Thorn dan Solar ditengah yang kesatu, Blaze dan Ice ditengah yang kedua, dan yang terakhir, Hali dan Taufan berada yang paling belakang.

Sunyi, tidak ada percakapan. Lampu dilantai 2 tidak ada penerangan sama sekali, hanya ada suara jam dan tetesan air yang keluar dari keran toilet.

"Ugh, tangga nya tinggi, apakah masih jauh untuk ke lantai 2?" Thorn bertanya untuk memecahkan kesunyian.

"Tinggal setengah anak tangga lagi kok, bentar lagi" jawab Beliung

"Oke" ucap Thorn

Seketika sunyi kembali. Angin berhembus sedikit kencang, hal itu membuat mereka semua kedinginan.

Tangga yang mereka untuk turun, itu sangat tinggi dan panjang. Makanya mereka lama hanya untuk menuruni tangga.

"Aduh!" celetuk Taufan, ia sepertinya terkena sesuatu dan terjatuh.

"Kenapa lo Fan?" tanya Hali diikuti membantu Taufan untuk berdiri lagi.

"Siapa sih yang menaruh patung dekat sini!" ucap Taufan dengan nada yang kesal.

Beliung berhenti berjalan dan membuat teman² yang dibelakang nya hampir terjatuh, ekspresi Liung berubah drastis seperti terkejut mendengar Taufan berkata seperti itu, ia langsung membalik arah dan menatap Taufan dengan Hali.

"Apa sih kak, tiba² berhenti" gerutu Solar. Thorn hanya memperhatikan Solar.

"Lu bilang apa Fan? Disini gak ada patung sama sekali." kata Beliung. Ia tidak membalas gerutu Solar.

Deg.

Taufan dan Hali yang mendengar Beliung mengatakan tidak ada patung sama sekali, T dan H serentak melihat benda atau seseorang yang tadi disenggol Taufan.

"?!"

"Gempa?!" ucap Hali yang melihat kebawah. Ternyata, ada Gempa yang tergeletak dengan posisi duduk di atas tangga.

Teman² dan saudara nya Hali dengan Taufan langsung melihat Hali dan Taufan. Mereka sangat benar² terkejut, benar² terkejut.

Jantung mereka kini berdetak² melihat Gempa yang tergeletak itu. Iris emas dilumuri dengan darah segar milik ia sendiri.

"Kakak!" ucap Thorn seraya berlari mengarah Hali dan Taufan.

Mereka menyusul dibelakang Thorn naik kembali mengarah duo sulung yang menatap  Gempa.

"?! Siapa yang melakukan ini." batin Rimba terkejut.

"Bawa Gempa ke kamar gw" perintah Beliung  seraya berjalan didepan Gempa

Semua orang yang berada di rumah itu mematuhi perintah Beliung dan melakukan apa yang Beliung katakan.

   Gempa dibawa oleh Hali dan meletakkan iris emas di kasur Beliung yang di penuhi oleh darah. Hali juga sama kena nya darah yang dilumuri oleh Gempa dan serentak membersihkan darah nya dari tubuh Hali.

Thorn dan Solar adalah anak PMR, jadi mereka membantu membersihkan darah milik Gempa dan ditutupi perban.

"Kok kak Gempa bisa kayak gini? Kenapa?" tanya Ice, Ice sudah dihiasi dengan air mata nya sendiri. Begitu juga dengan Blaze yang disebelah Ice.

"Engh- Gw gak tau Icy.. yang pasti semoga kak Gempa masih bisa diselamatkan." Blaze menjawab meskipun bibir nya terasa bergetar sedikit.

"Kenapa kita gak menelepon ambulan saja?" Solar bertanya saat sedang masih membersihkan darah Gempa.

Perkemahan Klyra [ OG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang