Enjoy

44 2 0
                                    

Sial, Harry sangat menyebalkan. Aku harus apa untuk menghindari ide gila Harry. Aku menyeruput kopi ku di cangkir kedua, sedari tadi berpikir hanya ada satu cara yang terbesit dikepalaku.

"Aku harus segera cari pasangan."

Fiksi hanyalah fiksi, dan Harry yang gila buku itu terlalu percaya pada tulisan tulisan itu. Novel terakhir yang ia baca melibatkan cinta antara boss dan sekretarisnya. Dan dia jatuh cinta padaku.

Pukul 5 sore tadi, Harry berdiri di depan pintu ruanganku mengintip beberapa menit sebelum aku memergokinya. Aku menghampirinya dan saat itulah dia mengatakan semuanya, tanpa terkecuali. Dia pikir aku tokoh dibuku itu sehingga aku langsung meleleh mendengar pernyataan cintanya?!

Tidak akan. Itu akan menjadi hal konyol yang kulakukan setelah hidup 23 tahun ini. Dan Harry hanyalah bos ku, tidak lebih. Aku memandangnya sama dengan manusia lain, hanya saja dia atasanku dan berhak mengaturku—eh? Tidak, maksudku mengaturku dalam hal pekerjaan.

"Kalau begitu aku juga, aku juga mencari pasangan."

Lamunan ku terbuyar, se sosok pria tiba tiba duduk didepanku dan menyauti ucapanku(?). Kemeja dan jas nya rapi, rambut yang tertata rapi dan bucket bunga tulip di sisi tangannya, kurasa bukan orang yang sembarangan atau orang yang mengganggu. Gerak geriknya juga elegan, TAPI tetap saja menurutku dia tidak sopan.

"Siapa kau?"

Dia terlihat merapikan rambutnya yang agak panjang, lalu menatap mataku. Yaaah ku akui matanya sedikit bagus. Dan cukup tampan, sedikit.

"Aku? Aku Zayn, dan kau?" Ucapnya sambil mengulurkan tangannya. Akupun menjabatnya.

"Lauya." Ucapku, membuatnya tertawa kecil. Aneh sekali pria ini.

"Aku sedikit mendengarmu tadi, sepertinya kau single dan sedang mencari seseorang." Ucapnya.

Dih sok tau, tapi memang benar juga. Untuk menghindari Harry, aku harus segera mencari seseorang untuk membuktikan kepada Harry kalau aku sudah punya pacar atau apalah.

"Tidak juga, aku hanya mengoceh saja. DAN bukankah kita TIDAK dekat bahkan TIDAK kenal untuk memperbincangkan masalah pribadi seperti ini?" Cepat pergi! Aku butuh waktu sendiri untuk memikirkan bagaimana nasibku ke depan!

Asal tahu saja, Harry memang bos yang penuh tanggung jawab dan pria yang sangat sangat tampan. Tapi 2 tahun bekerja bersama nya PUN aku sudah tahu kepribadiannya, sifatnya, dan bahkan kebiasaannya. Seperti Harry yang sering mengerjai bawahannya agar bisa dimarahi oleh direksi yang lain, atau sengaja menabur garam di lantai kantor ruanganku, bahkan menyalakan alarm kebakaran padahal tidak ada apa apa.

Harry selalu mengganggu semua pekerja yang terlihat tenang, tapi dibalik itu dia tau posisinya. Dia akan membantu menyelesaikan semuanya, kecuali garam di lantai ruanganku. Katanya agar aku tidak selalu marah marah saat bekerja.

Dan satu lagi, Harry sedikit flirty.

"Kau salah paham dengan ucapanku dan mengambil kesimpulan sendiri, silahkan pergi tuan Zayn."

"Well, you're so rude. Kau lihat ini, aku baru saja ditolak." Katanya, mengangkat bucket itu dan tersenyum. Dasar, aku tau itu senyum palsu. Siapa yang bisa tersenyum setelah ditolak? Dan kenapa topik nya terganti sepersekian mili detik???!

"That's not my business, i guess." Kasihan sekali. Kulihat dia menghela nafas, haha iya sana kau pasti kesal jadi pergilah!

"Oke, then. Nevermind, im just kidding. Aku yang menolak—"

"And thats not even my business too." Pungkasku.

"Okay Mrs. rude, kau ternyata memang sangat ketus. I will leave, nice to see you."

Zayn, nama yang familiar. Aku mendengar pintu cafe membunyikan bell, yang tandanya dia sudah keluar dan pergi. Pergi dengan meninggalkan bunga tulip yang masih tergeletak di depanku.

Aneh sekali, aku merasa bersalah karena bersikap agak kurang ajar dengan orang tak dikenal yang ramah tadi.

Tidak tidak! Bukan itu masalahnya! Masalah yang sedang didepanku adalah Harry.

"Apa aku harus meminta bantuan William?"

Pikirku, apa meminta bantuan kakak Emily bisa membantuku keluar dari masalah ini? Emily adalah sahabatku, jadi dia pasti akan membantuku kan?

"Atau Luke? Eeh, Luke sudah punya pacar. Akan menyusahkan apabila terjadi salah komunikasi.. "

Aku menyeruput kembali kopiku, sudah dua cangkir. Sebaiknya aku pulang dan membersihkan badan terlebih dahulu lalu memikirkannya kembali. Dasar Harry menyusahkan.

——


Thank you for scrolling until here! Read the next chapter! Or you will regret it!!! Zayn would love you, and Me too💖

Its just the beginning. Harry first, then Zayn for other chapters, stay tune!

My Fiance - Zayn J. MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang