Aku pulang menggunakan bus, Zayn tidak jadi menjemputku karena ada yang harus ia urus. Aku memakluminya karena ia juga seorang CEO di perusahaan yang tak kalah besar dengan kantorku.
Aku melihat Stefanie dengan teman teman perempuannya di ruang tamu, untung sekali aku sudah me restock makanan ringan di apartement. Aku lega sedikit.
"Apa kalian sudah makan? Mau kubuatkan sesuatu? Maybe some desserts?" Tanyaku.
Mereka menoleh dan tersenyum bungah lalu mendatangiku.
"LOYAA!!"
HAHAHA, anak anak ini. Aku kenal mereka karena sering berkunjung ke sini, dan mereka sudah seperti adik adikku sendiri. Ada Miky, Nitania, dan Broklyn.
"Lauya, kami tidur disini malam ini! Apa mau ikut kami girls night? Akan sangat seru jika kau ikut."
Aku tengah berfikir, memang akan sangat menyenangkan. Dan aku tertarik untuk ini, tapi sayang sekali aku punya janji dengan Zayn. Oh ya jam berapa ini?
"Oh im sorry, girls. Aku tidak bisa ikut, aku ada janji makan malam." Ucapku, membuat mereka sedih, kecuali Stefanie tentunya.
"Bagus, pulanglah yang malam. Aku yakin kau sedang kencan, am i right?" Stefanie bertanya sembari menghaluskan kukunya, dih. Broklyn terlihat kaget dan tersenyum lebar.
"Apa itu benar?? Kalau begitu let me help you! Aku pintar dalam fashion!" Broklyn bersemangat sekali.
"Aku suka make up! Aku akan mengatur make up mu, kau tidak meragukan skill ku kan?"
Yaampun, aku kalah dengan anak high school tentang fashion dan make over. Yah mereka sangat berbakat, aku tahu itu. Mereka adalah pebisnis muda, meluncurkan toko fashion ber empat.
"Yaah.. baiklah, waktu kita hanya 1 jam dari sekarang."
"APA?!!"
Zayn
Sudah pukul 7pm, aku tengah berada di dalam mobil, membenarkan rambutku agar terlihat sangat sangat rapi. Ini makan malam yang membuatku gugup, padahal aku tidak pernah gugup saat kencan dengan pacarku yang dulu dulu. Apa karena aku akan melamarnya?
"Bunga, sudah. Cincin, sudah. Rambutku juga sudah. Oke berangkat."
Aku mengendarai mobil dengan santai menuju apartement Lauya a.k.a pacarku. Astaga aku membayangkannya saja membuatku tersenyum seperti orang gila.
Setelah beberapa menit mengendarai, akhirnya aku memarkir mobilku. Kembali ku rapikan rambutku, kalian tau aku mencukurnya tadi sore makanya aku tidak menjemput Lauya, agar rambutku menjadi kejutan. Hahaha~ aku juga mencukur janggutku, agar aku terlihat lebih muda lagi.
Sesaat aku keluar dari mobil, aku melihat seseorang berdiri di depan apartement sembari melihat pada handphonenya. Aku benar benar berhenti dari jalanku, bagaimana aku bisa mendekati seseorang seperti bidadari? Itu Lauya.. kan?