lesung pipi

16 6 4
                                    

"Tetapi pembicaraan yang akan terjadi, akhirnya terjadi di jalur cinta ini hidup tidak tentu arah."

~Liliana
.
.
.
.
.
.
.
.


Pagi yang sama untuk Liliana, pagi yang di kiranya tidak akan terjadi apapun berubah ketika dia sampai di sekolah dan melihat Reygan di sana.

"Sedang apa dia di sini?." Gumam Liliana pelan.

Liliana pun tidak terlalu memperdulikan nya dan melewati Reygan untuk menuju kursinya duduk. Sedangkan Reygan sejak Liliana sampai matanya terus tertuju pada Liliana.

"Hari ini pun, cantik." Gumam Reygan.

"Perhatian semuanya karena hari ini pak Ghani tidak bisa masuk jadi yang akan menggantikan pak Ghani untuk mengajar pelajaran olahraga adalah pak Reygan sendiri." Ucap kepala sekolah.

Semua guru termasuk Liliana pun terkejut. Liliana menatap Reygan sesaat dan kemudian memalingkan wajahnya.

"Ya, saya yang mengajukan diri untuk menggantikan pak Ghani hari ini jadi jangan segan terhadap saya hari ini, mohon bantuannya semuanya." Ujar Reygan.

Semua guru mengiyakan perkataan Reygan dan kelas kupu-kupu menjadi kelas ke 2 yang akan di ajarkan olahraga oleh Reygan.

Sesaat setelah bel berbunyi Liliana bergegas ingin masuk ke dalam kelas nya namun ia terhenti karena ada seseorang yang memgang tangan nya.

"Apa yang kau lakukan lepaskan." Ucap Liliana.

Tanpa bicara apapun Reygan memberikan obat pereda nyeri haid. Lalu mendekatkan telinganya pada Liliana.

"Itu sangat terlihat di rok mu, sebaiknya kau ke kamar mandi." Bisik Reygan.

Liliana terkejut dan terdiam membatu tidak tau harus apa. Lalu tanpa di minta Reygan melilitkan jaketnya di pinggang Liliana.

"Sana ke kamar mandi." Ujar Reygan seraya pergi ke lapangan.

"Ah aku malu sekali." Gumam Liliana.

Ia pun berlari kencang ke toilet dan segera mengganti pakaian nya.

"Aduh bagaimana aku harus mengembangkan nya ini kotor." Ujar Liliana.

Ia memasukan jaket Reygan ke dalam tas dan bergegas kembali ke kelas.

Setelah beberapa waktu sudah saat nya kelas kupu-kupu yang ke lapangan untuk pelajaran olahraga.

"Anak anak sudah selesai ganti pakaian nya?." Ujar Liliana.

"Sudah Bu lili." Ujar anak anak serentak.

"Baiklah kalau sudah ayo berbaring ke lapangan." Ujar Liliana.

Anak anak pun mulai berlarian keluar kelas dan menuju ke lapangan, mereka berbaris dan melihat seseorang tengah meneguk air di depan mereka.

"Woah tinggi." Ucap kagum salah satu anak setelah melihat Reygan.

"Hah kalian sudah baris rapih, baiklah pertama tama perkenalkan nama bapak Reygan Dirgantara, panggil saja pak Dirga, oke." Ucap Reygan tegas.

2 HEART Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang