Prince In My Dream

3 1 0
                                    

Teng Nong

School Break Time Has Arrived, Waktu Istirahat Sekolah Telah Tiba,

Teng Nong

Bel otomatis yang menandakan istirahat datang, telah terdengar seentro sekolahan MTS Al Kamal. Seluruh murid MTS Al Kamal pun bergantian keluar dari kelas, biasanya didahului oleh murid laki – laki saat keluar, baru kemudian murid Perempuan. Para murid berbondong – bondong menyerbu tangga untuk segera turun. Gedung Sekolah MTS Al Kamal terdiri dari tiga lantai dengan leter U, dan terdapat tangga yang dibedakan antara laki – laki dan Perempuan disetiap lantainya, meski sudah dibedakan, kadangkala anak cowok juga mengakuisisi semua tangga untuk dibuat nongkrong saat istirahat akan selesai dan di jam – jam pulang sekolah. di kelas IX D tempat Annisa dan Fia belajar, kini mulai sepi dari murid – murid, hanya ada Annisa yang Tengah menunggu Fia menyelesaikan catatannya.

" Tak certain ya Fi, masak tadi tuh aku tuh ketemu cowok gwanteeng banget, tapi nggak tahu dia siapa, wajahnya juga udah lupa," Annisa membuka suaranya Ketika kelas telah kosong tersisa hanya mereka berdua.

" oh iya, Dimana?" Fia yang mendengar cerita Annisa pun, terdengar begitu antusias karena baru pertama kali ini Annisa bercerita tentang cowok. Biasanya hanya Fia yang antusias bercerita mengenai crush nya yang sekelas dengan mereka.

" dalam mimpi, he he he," ucap Annisa diakhiri cengirannya.

" yeee dalam mimpi ternyata, setan kali!," balas Fia menatap Annisa sedikit sebal, sambil dirinya merapikan alat tulis yang telah selesai digunakannya untuk mencatat.

" eh, tapi aku kemarin sebelum tidur wudhu dulu tahu, aku inget lho, airnya dingin banget kemarin, terus aku baca do'a juga, surat al Ikhlas, an - nas, al falaq, ayat kursi juga, lengkap deh, masak setan masih bisa ngintip?," ucap Annisa yang memang sudah menjadi kebiasaannya yang sedari kecil sudah diajari surat – surat pendek beserta ayat kursi, setiap malam sebelum dirinya tidur bersama sang Ibu, karena Bapaknya tidur dikamar lain.

" ehmm udah lengkap ya do'anya?, mungkin malaikat kali ya?, Atau jodohmu?, kan kata gus Ali, barangsiapa yang tidur dalam keadaan berwudhu maka selama tidur, sekelilingnya akan dijaga oleh malaikat," sambil Fia mentap wajah Annisa dengan raut meyakinkan, yakin praduganya bisa saja benar. Sedangkan Annisa yang mendengar pendapat Fia meski melihat raut meyakinkan Fia, tetap saja dirinya agak sangsi. Bukan bermaksud dirinya tak percaya dengan ucapan gus Ali, namun apa benar itu mimpi dari Allah?, bisa saja hanya bunga tidur saja?.

" masak sih?,"

" mungkin aja kan?, eh btw itu kamu mimpinya tadi subuh ya?," tanya Fia.

" iya, ko kamu tahu sih?,"

" lah aku tadi dengar pas kamu ditegur Ustadzah Mia gara – gara pas bangun bukannya wudhu malah senyum – senyum sendiri sampe dikira kesurupan kan?," ucap Fia, membuat Annisa heran karena setahunya tadi Fia masih tidur.

" bukannya tadi kamu masih tidur ya?,"

" aku tuh udah bangun tadi, tapi masih agak males buka mata aja gitu, Ustadzah Mia aja yang kurang sabar,"

" heleeh, kamu tuh, bilang aja kalau masih ngantuk aslinya,"

" iya sih, salahin tuh novelnya bagus banget sampe bikin aku ketagihan dan penasaran sama endingnya, jadinya aku belain begadang deh buat namatin novel itu," balas Fia yang memang lagi maniak novel. Bagi santri Asrama Aisyah yang tak boleh menonton televisi maupun Hp, novel merupakan hiburan ditengah padatnya jadwal mengaji dan sekolah. Meski begitu, genre novel yang dibaca masih dalam pantauan Ustadzah, dalam artian jika ada komik ataupun novel yang genre dewasa, Ustadzah cepat tanggap untuk segera membakarnya.

The MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang