Kamar

279 20 0
                                    

Desahan demi desahan mengalun indah dari pria cantik yang sudah sepenuhnya takluk dalam dekapan sang dominan. Yibo menggeliat bak cacing kepanasan pada setiap sentuhan-sentuhan nakal dari tangan Xiao Zhan.

“Zhanhhh…”

“Yibo, kamu sangat sempurna.”

Xiao terus saja mencicipi setiap jengkal dari tubuh pria cantik dibawah dominasinya itu. Meninggalkan beribu-ribu ruam merah pada tubuh yang semula seputih kanvas. Meninggalkan banyak ukiran-ukiran yang tercipta karena gigitan nakalnya. Terlihat indah dan sangat sempurna.

Xiao Zhan melepas kemeja miliknya, melemparkannya ke sembarang arah. Saat ini semua indranya terfokuskan pada ciptaan tuhan yang tengah menatapnya sayu, mulut yang terbuka dengan air liur yang menetes, diiringi dengan desahan kenikmatan yang terus saja mengalun indah.

Xiao Zhan menggendong Yibo layaknya induk koala seraya menyerang kedua puting Yibo tanpa ampun. Semakin kasar permainan Xiao Zhan, maka akan semakin keras pula desahan yang Yibo keluarkan.

Kini, Yibo sudah terbaring di atas kasur yang akan menjadi saksi bisu atas dosa yang akan mereka perbuat. Atas sesuatu yang bisa saja mendatangkan bencana dikemudian hari.

Xiao Zhan terdiam sejenak, lagi-lagi kedua matanya menatap intens pemandangan dihadapannya itu. Merekamnya baik-baik dalam ingatannya, betapa indah, seksi, cantik, panas, dan sempurna sosok dihadapannya sekarang.

Xiao Zhan kembali menggerayangi tubuh tak berdaya itu dengan nafas yang menggebu-gebu, hingga berakhir pada bagian yang paling sensitif. Yang sudah banjir oleh percum yang terus-menerus keluar tanpa bisa dihentikan.

Xiao Zhan dengan semangat dan kesungguhan hati mulai menjamah bagian sensitif itu. Dimulai dari pucuk hingga akar. Dari lubang kecil yang terus mengeluarkan percum hingga lubang kecil yang berkedut memohon untuk segera diisi.

Maka, tanpa sungkan. Xiao Zhan menyantap hidangan yang disajikan itu.


Fin

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang