Kamar mandi.

304 21 7
                                    

Suara gemericik air menganggu pendengaran Yibo, membuat dia terpaksa membuka matanya. Setelah dia terbiasa dengan cahaya, Yibo mengedarkan pandangannya ke segala penjuru arah.

Kalau saja dia tidak merasa jika ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya, mungkin dia akan berteriak memanggil nama seseorang yang tanpa belas kasih menggempurnya tanpa belas kasihan.

“Zhan…”

“Iya?”

“Haus…” dengan sigap, Xiao Zhan memberikan segelas air yang sudah dia sediakan sebelum dia ikut berendam dalam bak mandi itu.

“Maaf, aku kelewatan ya? Apa ada yang sakit, sayang?”

“Kau pura-pura tidak tahu atau memang bodoh?! Kau terus menggempur lubangku tanpa henti. Dan masih bertanya apa ada yang sakit? Asal kau tau ya, wahai pria brengsek! Kau mengambil keperawanan lubangku pak tua bangka! Ah, pinggangku rasanya ingin patah.”

Xiao Zhan mengelus perut Yibo yang terendam air. “Maaf, tubuhmu terlalu nikmat untuk diabaikan.”

“Cih, kalau begitu ceraikan ibuku dan nikahi aku!”

“Aku akan mengurus perceraian dengan ibumu dan menikahimu secepatnya.”

“Halah, omong kosong. Sudahlah. Toh aku juga tidak ingin menikahi pria tua bangka sepertimu! Aku akan menikahi pria muda yang kaya raya dan tentunya yang masih belum beristri, lalu aku akan melahirkan banyak anak untuknya. Ah, indahnya masa depanku…”

Xiao Zhan mengeratkan pelukannya, dia menggeram penuh peringatan mendengar perkataan yang Yibo keluarkan. “Jangan menguji kesabaranku, Yibo.”

“2 tahun. 2 tahun aku selalu sabar menunggu janjimu yang entah kapan akan kau tepati itu. Jika kau mencintai ibuku maka lepaskan aku, Zhan. Tapi jika kau mencintai aku maka lepaskan ibuku. Kau tidak bisa memiliki kami berdua dalam satu waktu, brengsek!”

“Yibo, sebelum kamu bangun tadi aku sudah menelpon pengacaraku untuk menggugat cerai ibumu. Tunggulah. Sebentar lagi, Yibo. Sebentar lagi, kita akan bersama tanpa ada yang menganggu.”

“Kau ayah tiri yang brengsek, Zhan.”

“Jika menjadi brengsek adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan kamu, maka aku tidak keberatan, Yibo. Karena kamu adalah milikku Yibo. Karena Wang Yibo adalah milik Xiao Zhan seorang.”

“Dasar egois.”


Fin

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang