~ - Little Brother - ~
-
-
-
-
-_______________________________________
Suasana gelap mengelilingi seluruh ruangan. Gempa menatap kosong kearah depan, semuanya kosong dan hampa. Tidak ada satu barang atau makhluk hidup disini, semuanya hanya ada ruangan hitam dan gelap.
Ingin seberapa lama kaki melangkah, tempat ini tidak ada jalan keluar. Seberapa lelah, gempa tidak akan pernah bisa keluar.
Tidak akan pernah
Gempa membuka matanya perlahan dan menatap sekeliling dengan penuh kebingungan. Tatapan kosongnya memperhatikan ruangan serba putih.
Ia juga mendengar suara beberapa orang dibalik pintu, seperti sedang membicarakan sesuatu yang tidak ia pahami. Namun, apapun itu mungkin karena sebuah diamond.
Gempa mulai membenci dirinya sendiri
Karena terlalu lama melamun, gempa tidak menyadari ada seseorang yang berjalan kearahnya sambil membawa sekantung plastik yang berisikan makanan. Manik sapphirenya melirik sedikit kearah gempa, dan saat ingin menyentuhnya tiba-tiba saja tangannya ditepis kasar oleh gempa.
Sedikit terkejut, namun pandangannya mulai melembut.
"Hei, jangan takut! Kau aman disini" seulas senyuman perlahan menghiasi wajahnya, seakan meyakinkan gempa jika dia aman sekarang.
Gempa menggelengkan kepalanya dan mundur perlahan. Ia tidak boleh percaya pada siapapun, dan tidak akan terulang kembali.
Manik goldnya menatap tajam, kedua tangannya memeluk tubuhnya seakan melindungi dirinya sendiri dari orang asing di hadapannya.
"Hei--" ucapan taufan terpotong karena suara pintu yang terbuka, menampilkan dua orang yang sama-sama memiliki tatapan datar.
Manik rubynya menatap lurus kearah gempa yang memeluk tubuhnya.
"Kau apakan dia hingga seperti ini?" Ucapnya seakan menuduh taufan.
"Hei hali, Jangan menuduhku seperti itu dong!! Jika kau bisa mengatasinya maka atasi ini, aku ingin makan!" Taufan melipat kedua tangannya dan berjalan menjauh.
Pria asing yang di sebelah hali hanya memperhatikan perilaku kedua kembar itu. Ia menggeleng pelan dan menghela nafas.
Hali mengacak rambutnya dengan frustasi, melihat kembarannya sendiri. Ia mencoba untuk menyentuh gempa, namun berujung tolakan kasar darinya. Hali menghela nafasnya, entah apa yang terjadi jika dia tidak mengambil misi ini.
Mungkin bisa saja..
"Hali" orang asing di sebelah hali menyadarkannya dari lamunan.
"Ya, tuan?" Hali menjawab dengan pelan.
Orang asing itu menatap ke arah gempa lalu berganti kearah hali, dengan tatapan serius dan meyakinkan.
"Aku serahkan anak ini padamu, mungkin setelah ilmuan gila itu mati dan mendengar bahwa ada salah satu percobaan yang menguntungkan bagi semua orang. Dia pasti diincar oleh orang yang haus akan harta" ia menjelaskan dengan panjang situasi rumit yang akan terjadi kedepannya kepada hali.
Hali mendengar semua penjelasan atasannya dengan seksama. Jika ia pikir kembali, itu benar saja. Anak itu pasti diincar oleh penjahat diluar sana.
"Anggap saja ini misimu, akan ku bayar dengan setimpal" orang itu menepuk pundak hali, lalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Brother
DiversosSeorang anak kecil menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. Suasana di dalam terasa sangat sepi dan gelap. Tidak ada satu cahaya pun yang masuk. Namun baginya ini lebih baik daripada melihat pintu terbuka. (Penasaran? Baca) ⚠️ WARNING ⚠️ NO SHI...