Part 1

578 18 0
                                    

Pagi yang begitu indah dengan hembusan angin yang menghembus masuk kedalam jendela rumah seorang gadis, mendengar suara kicauan burung-burung dan sangat menyenangkan,gadis itu sedang berada di dapur dengan begitu tenang melakukan aktivitasnya di dapur yaitu memasak.Memutuskan untuk memasak salah satu makan kesukaan orang tuanya yaitu nasi goreng.

Yah orang tua gadis itu begitu sangat menyukai nasi goreng tersebut begitu juga dengan gadis kecil itu lalu dia pun memasak nasi goreng tersebut tapi tiba-tiba perasaan buruk itu muncul lagi ketika gadis itu  mengingat orang tuanya yang sudah meninggal dan segala masalah yang menimpah nya,tak lama air mata pun meleset begitu saja mengalir kearah pipi mulusnya dan jatuh ke lantai,yah gadis kecil itu menangis.Dia menangis sambil tetap melakukan aktivitasnya itu begitu menyakitkan baginya mengingat massa kelamnya itu yang dimana kedua orang tuanya yang selalu menyayanginya dan mendukungnya sudah tak ada lagi berdiri di sampingnya,dan dia sadar bahwa dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan kedua orangtuanya "SELAMANYA".

Hiksss,,,,hiksss,,euhmm aku harus kuat ini cobaan
Aku pasti bisa*ucap ku dengan suara gementar terus menerus air mata ku mengalir padahal aku sudah berjanji tidak akan menangis lagi*

*Terus menerus air mata ku mengalir lebih banyak lagi sampai akhirnya pandangan ku beralih dan menatap foto yang terpajang dengan begitu baik di dinding yah itu adalah foto kedua orang tua ku dan aku juga,saat melihatnya air mata ku mengalir semakin deras lagi terus menerus aku menangis sampai aktivitas ku yang ingin membuat nasi goreng itu berhenti, hingga tak sanggup aku pun terjatuh ke lantai lalu menyandarkan tubuh ku ke dinding sambil meremas kepala begitu kuat dan menangis*

Ini sangat sakit,,,,ayah,,ibu hiksss hiksss bisakah kalian hidup lagi???,,,hiksss *aku terus menangis dan terus menerus air mata bercucuran begitu banyak*

*Lalu tak lama suara pintu rumah ku berbunyi seperti seseorang sedang masuk saat aku mendengar itu aku pun dengan panik menghapus air mata ku dan merapikan penampilan ku dari rambut dan wajah ku agar tidak kelihatan sedang menangis, dan aku pun berjalan kearah pintu melihat siapa yang masuk dan ternyata itu adalah Tante ku yang begitu galak dan sangat egois Tante ku ini lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada keponakannya sendir yaitu aku yang terus menderita,dia akan datang hanyak untuk meminta-minta saja*

*Saat aku menatap Tante ku,aku hanya tersenyum dan mempersilahkan dia duduk di sofa ruang tv lalu aku pun memutuskan untuk bertanya apa yang dia perlukan*

Tante anuu apa yang anda perlukan sampai kesini?*aku pun bertanya pada Tante ku dengan sangat gugup tak berani menatapnya karena tatapannya begitu tajam sekali*

Berikan aku uang,, Tante mu ini ingin berbelanja jadi berikan uangmu sekarang*ucap Tante ku dengan sangat tegas dia duduk di sofa sambil memangku kakinya, sangat tidak sopan*

Maaf Tante tapi aku tidak punya uang lagi,kemarin Tante kan baru saja mengambil uang ku kenapa minta lagi??*ujar ku gugup dan memberanikan diri menatap Tante ku itu lalu tak lama kemudian satu tamparan melayang mulus di pipi ku tentunya aku begitu terkejut dengan itu*

Tante?? Kenapa kau menampar aku??*ujar ku yang memegang pipi ku yang sudah memerah dan sangat sakit lalu sialnya air mata ku ingin keluar lagi tapi aku berusaha menahannya*

DASAR ANAK SIAL!!! BERANINYA KAU MEMBANTAHKU?!!*Tante ku pun menjambak rambut ku dengan kuat dan menarik kepala ku lalu dia mendorong dan membuat ku terjatuh ke lantai*

*Aku pun begitu terkejut dengan itu dan jantung ku berdebar begitu kencang,seluruh tubuhku gementar minta ampun*

Maafin,,,aku tan,,,te hiksss maaff*aku pun menangis sambil menyatukan kedua tangan ku didepan wajah ku sambil meminta ampun kearah Tante ku untuk tidak di pukul lagi.Tapi sayang Tante ku tidak peduli dia malah menampar wajah ku lalu setelah itu dia pun pergi tapi bukan pergi keluar dari rumah ku melainkan pergi kearah kamar ku,yah untuk apalagi? Dia pasti akan mengeledah kamar ku*

•TRANSMIGRASI QUEENZURA•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang