TEMEN ATAU TEMEN!?🔞《GeminiFourth》END

page 2

.
.
.
.
.
.
.
Happy reading say

Mon maap author lupa ngasih tau kalo ini tu hari minggu.

Tapi mereka ada kerja kelompok ngerjain tugas dirumah satang.

Tak hanya bertiga, tapi berlima.

Yaitu Gemini, Fourth, Satang, Mark, dan Ford.

Balik ke keadaan gemini and fourth yang lagi ricuh.

"Fot, liat kaos gue yang warna hitam gak?" Tanya gemini pada fourth sambil mengacak acak isi lemarinya,
Berniat untuk mencari bajunya itu.

Fourth yang sedang duduk bersandar disofa, dengan salah satu kakinya naik ke kaki satunya lagi langsung aja..

"Hitam yang kek mana, baju lo yang warna hitam tu banyak" jawab fourth, mengalihkan pandangannya dari hp ke gemini.

"Yang ada garis-garis putihnya" ucap gemini lagi, berbalik, menatap fourth yang sedang duduk.

"Apalagi itu, rata rata baju lo yang warna hitam ada garis garisnya gemgem..." ucap fourth dengan senyum terpaksa lalu segera beranjak dari duduknya.

"Dah, sini biar gue yang cari" final fourth, iapun mencarinya dengan gemini dibelakang nya.

"Yang ini bukan?" Tanya fourth sambil menunjuk salah satu baju.

"Nah iya, kok lo bisa langsung ketemu, gue tadi nyari kaga nemu nemu" ucap gemini sambil mengambil alih baju itu dari tangan fourth.

"Ya mungkin elu nyarinya pake dengkul bukan pake mata" ucap fourth malas.

*gemini langsung memakai bajunya.

Fourth?

Mengambil hpnya yang tergeletak disofa yang ia duduki tadi.

Fourth ga keluar dari kamar gemini?

Jawabannya engga

Karena itu hal biasa bagi mereka.

Tapi dengan syarat,

Minimal pake cd dulu dikamar mandi.

Oke, setelah mereka sudah siap, merekapun sarapan yang memang udah disiapin fourth sebelum masuk kedalam kamar gemini.

Fyi,

Mereka bestian atau sahabatan dari kecil.

Jadi kemana mana musti bareng, gabisa pisah.

Satu ga jalan, ya yang satunya juga ga jalan.

Gitu ae prinsipnya.

Jadi sampailah sekarang.

Mereka sekolah diluar kota, kota yang berbeda dengan orang tua mereka.

Mereka masih SMA btw

Berhubung mereka ini seperti yang dikatakan diawal, ga bisa pisah.

Jadilah mereka satu apart, orang tua mereka juga setuju setuju aja karena udah saling percaya satu sama lain.

Seperti, orang tuanya gemini percaya dengan fourth.

Dan orang tuanya fourth percaya dengan gemini.

Oke balik kecerita!!!

Sesudah sarapan, langsung saja mereka ke rumah satang menggunakan mobil gemini.

Dan tentunya gemini yang nyupir.

"Buku buku, udah lo bawa semua kan?" Tanya fourth memastikan, sekaligus memecah keheningan dimobil.

"Hm, buku cetak ipa? Udah" jawab gemini.

"Sip deh, by the way nanti pas pulang dari sana kita ketoko alat tulis dulu, oke?" Ucap fourth, sambil menekuk jari jempol dan telunjuknya menjadi huruf o.

Juga dengan menatap manik mata gemini.

Sangat menggemaskan bukan?

"ngapain?" Tanya gemini.

Menatap balik manik mata fourth sebentar.

lalu menangkup seluruh tangan fourth ke genggamannya.

Membawanya turun kebawah.

Entah mengapa gemini suka sekali menggenggam tangan fourth.

Nyaman aja gitu, pas ditangan dia.

"Ada yang mau gue beli" jawab fourth.

Lalu kembali menatap lurus kedepan.

Memperhatikan jalan.

Tak lama mereka akhirnya sampai dirumah satang.

Ternyata mark dan ford sudah sampai diluan.

Alhasil geminifourth lah yang kena omel mereka tiga satangmarkford.

"Lama banget, boker ditengah jalan dulu atau begimana" sindir ford melihat geminifourth baru sampai.

"Ekhem ekhem" deheman mark.

Disengaja, karena ia melihat tangan geminifourth bergandengan.

Geminifourth baru sampai dihadapan mereka.

Gemini yang mendenger deheman mark, refleks langsung melihat tangannya yang masih mengenggam tangan fourth.

Lalu melepasnya.

Fourth langsung sedikit mendonggak sambil menengok kearah gemini.

Gemini hanya menutup kedua matanya sebentar lalu membukanya.

Fourth membalas dengan sedikit mengangguk.

Hampir tidak ketara sama sekali.

Tapi gemini mengerti.

Kode

Kode

Mereka memang tidak mau terlalu menunjukkan kedekatan jika berada disekitar teman-teman mereka.

Karena tidak ingin disangka pasangan mungkin?

Ingat, ini dikota orang bro.

- maaf, ga jelas bangett. Wkwk, ini sesuai haluan author ajjah

Jan lupa votmennya,
Khobkhun na khunnoo