The Magic Of Atala

01

      "Iyan, besok adalah hari ulang tahunmu sekaligus acara penobatanmu menjadi putra mahkota dari Kerajaan ini" Ucap Edward. "Iya, ayah" Jawab Iyan mematuhi perkataan ayahnya. "Apakah ada yang kau inginkan? " Tanya Edward yang berpikir kalau putranya menginginkan sesuatu darinya. "Tidak" Singkat Iyan sembari memegang buku yang ingin ia baca. "Salam yang mulia raja, salam pangeran, makan malam sudah siap" Ucap seorang pelayan sembari menunduk. "Baiklah, kau boleh pergi" Ucap Edward dan pelayan tersebut langsung meninggalkan mereka.
        "Ayah, besok acara ulang tahun dan penobatan kak Iyan kan? " Tanya Damian "iya" Singkat Edward. Setelah itu mereka melanjutkan memakan makanan yang telah dihidangkan oleh pelayan.
        "Yang mulia, apakah diacara besok Putri Aliana akan datang? " Tanya Fey "sudah berapa kali ku katakan kepadamu kalau anak itu bukanlah seorang putri dari Kerajaan ini! " Marah Edward. Edward paling benci jika ada yang membahas tentang Aliana. Ia membenci Aliana bahkan sangat sangat membencinya. "Maafkan saya yang mulia, saya tidak akan pernah mengulangnya lagi" Ucap Fey meminta maaf sembari menunduk.
          Fey adalah pengawal sekaligus orang kepercayaan Edward yang kedua setelah perdana menteri. Fey tidak pernah membantah apa yang diperintahkan oleh Edward.
         Disuatu ruangan yang sangat terpencil di Kerajaan hiduplah seorang putri yang kelahirannya hanya diketahui oleh beberapa orang saja. Dialah seorang putri dari Atala yaitu Aliana de Atala. "Layla, dimana makanan untukku? " Tanyanya sambil memegang perutnya, yang tandanya ia sudah merasa sangat lapar. "Tidak ada Putri, malam ini kita tidak mendapatkan makanan" Ucap Layla seorang pelayan yang ditunjuk untuk mengasuh sang Putri. Aliana menunduk sedih, bukan hari ini saja mereka tidak mendapat makanan, tetapi sudah sering. "Setelah semua ini kuharap takdirmu membaik Putri" Ucap Layla dalam hati.
                                 •••