° ; °
-
-Adea menatap bangkunya dengan tatapan nanar, di atasnya banyak coretan kata kata kasar yang tidak layak untuk di lihat oleh mata cantik miliknya.
Pencuri sialan, bitch kotor, cewek pencuri, gak tau diri, socan pencuri, sampah masyarakat, pendiam namun pencuri. Semua kata-kata itu tertulis jelas di atas meja Adea.
" Cantik terus pendiam pula, tapi sayang pencuri hahaha " Celetuk seorang laki-laki bername tag Askal, dia tertawa mengejek melihat Adea yang berdiri dan hanya menatap bangkunya itu.
"Padahal orang tuanya tajir, pacarnya juga tajir. Masih kurang kali ya sampe nyuri uang sekolah segala" Ucap seorang gadis berambut pendek bernama Kandira.
" Kurang kali, makanya sampe curi uang. Padahal kenapa gak nyopet aja si, ya gak! " Sahut seorang gadis bernama Freya, ia mengangkatkat alisnya meminta persetujuan kepada Kandira.
"Orang cantik buat nyopet kan susah Ya, yang gampang mah cuma nyuri uang sekolah. Gimana si" Kata Askal melirik Adea.
Berbagai ejekan terus mereka lontarkan kepada Adea, membuat kuping Adea terasa sangat panas mendengarnya.
"Anggap aja angin lewat" Ucap Fadlan seraya menutup kedua kuping Adea dengan tangannya, ntah sejak kapan laki-laki itu sudah berdiri di belakang Adea.
Adea menjauhkan tangan Fadlan dari telinganya, kemudian ia berbalik menatap Fadlan dengan kening berkerut.
" Sorry " Kata Fadlan menautkan kedua tangannya meminta maaf.
" Gue gak sengaja lempar bola ke arah lo tadi "
" Gakpapa " Jawab Adea singkat
" Sorry banget, gue beneran gak sengaja. Maukan lo maafin gue? " Tanya Fadlan menjulurkan tangannya, Adea tidak membalas ia hanya menganggukkan kepalanya kecil.
" M-makasih " Ujar Fadlan menarik tangannya kembali dengan canggung, Adea menganggukkan kepalanya lagi. Kemudian ia berbalik dan meletakkan tasnya di belakang kursi, setelah itu ia bersiap untuk duduk.
" Adea " Panggil Fadlan memegang bahu Adea untuk tidak duduk terlebih dahulu, Adea berbalik menatap Fadlan dengan tatapan ada apa.
" Enggak " Ujar Fadlan cengir membuat Adea menaikan sebelas alisnya heran, kenapa Fadlan terlihat aneh?, pikir Adea dalam hati.
" Pagi anak-anak " Sapa seorang guru Baru saja masuk sambil membawa laptop di tangannya, mendengar itu Adea dan Fadlan segera duduk di bangkunya.
" Pagi bu " Jawab semua orang serempak.
" Hari ini pak Harto enggak masuk di jam pertama, jadi ibu yang gantiin. Biar nanti jam ketiga kalian jamkos " Kata guru itu memberi tahu, namanya Bu Jihan.
Seketika suara gemuruh riuh terdengar ricuh di ruang kelas XI'4, mereka senang di jam pelajaran waktu mumet itu akhirnya kosong juga. Berbeda dengan Adea, ia hanya menatap guru itu dengan datar. Ia tidak senang mendengar kabar itu, Adea sangat benci jam kosong di saat pelajaran.
" Adea " Panggil Bu Jihan menatap Adea
" Iya bu " Jawab Adea
" Kenapa bangku kamu kotor? Terus banyak kata-kata kasar juga, tahukan aturan disini apa! " Tanya Bu Jihan
" Gak tahu Bu Adea lupa, soalnya Adea kan sampah masyarakat " Jawab Askal melirik Adea, sontak semua orang yang ada di sana tertawa mendengar jawaban Askal.
" Askal " Seru Jihan menatap Askal datar.
" Maaf Bu "
Adea menundukkan kepalanya, ia kesal mendengar semua orang selalu mengejek nya. Ia ingin melawan mereka, namun apalah daya Adea tidak bisa. Karena jika dirinya berbicara, sama saja seperti satu musuh melawan seribu teman.
" Adea jawab ibu? "
Adea mendongakkan kepalanya, " Ini bukan ulah Adea Bu. "
" Ambil semprotan pembersih di gudang, abis itu bersihin meja kamu " Titah Bu Jihan
" Baik bu " Jawab Adea menganggukkan kepala, kemudian ia berdiri dan melangkahkan kakinya untuk pergi. Namun baru saja Adea beberapa langkah melewati beberapa bangku, tiba-tiba suara gelak tawa terdengar riuh di segala penjuru kelas.
Adea mengehentikan langkahnya, melirik semua orang dengan heran. Apa yang lucu? Mengapa mereka melihat ke arahnya sambil tertawa. Pikir Adea dalam hati.
"Pencuri gak tu hahaa" Ucap Kandira tertawa.
"Diam" Seru Bu Jihan tegas, seketika Kandira mengatupkan mulutnya. Bu Jihan berjalan ke arah Adea lalu mengambil kertas yang menempel di punggungnya.
"Siapa yang nulis ini!" Tanya Jihan mengacungkan kertas itu ke atas, tulisannya terdapat kata Aku adalah seorang pencuri cantik tertera di kertasnya.
"Jawab!!" Bentak Jihan, semua orang diam. Mereka tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Jihan satu pun.
"Ibu tanya? Siapa yang nempelin ini!!" Tanya Jihan semakin meninggikan suaranya, namun mereka semua masih tetap diam.
"Kalo gak ada yang mau ngaku, ibu scors kalian semua" Sontak saja semua orang membulatkan matanya.
"Cepat ngaku!!" Semua orang hanya melirik satu sama lain sambil berbisik bisik, tak lama Seorang laki-laki yang duduk di pojokan berdiri.
"Dia Bu" Jawab laki-laki itu nunjuk ke arah Fadlan.
"Fadlan kamu"
"Enggak Bu, bukan saya dia bohong" Bela Fadlan
"Gue gak bohong, gue ngeliat dengan mata kepala sendiri kalo lo yang nempelin kertas itu tadi" Jelas Laki-laki itu.
"Lo ngad-"
" Minta maaf " Titah Jihan
" Tapi Bu, bukan sa- "
" Gak ada tapi - tapian, cepat minta maaf " Potong Jihan
"Bukan saya Bu"
"Minta maaf atau di scors?"
"Iya Bu " Jawab Fadlan nurut
"Bisa bisanya masalah orang di jadiin bahan bercanda, kamu kira itu lucu heh " Kata Jihan menatap datar Fadlan yang berjalan mendekat ke arah Adea dengan raut wajah malasnya.
"Maaf De " Ucap Fadlan dengan ogah
"Minta maaf yang bener, tangannya kasih. Bukan ngomong masang tampang malas gak ikhlas " Seru Jihan menepuk tangan kanan Fadlan dengan kertas yang ada di tangannya.
Fadlan pun menjulurkan tangannya dengan benar, "Maaf Adea. "
Adea diam, ia tidak menyangka orang yang tadinya baik dan meminta maaf dengan tulus. Ternyata di baliknya ada niat tersembunyi untuknya.
"Adea maafin gue " Ucap Fadlan lagi, namun Adea tidak menjawab atau menjabat tangan Fadlan. Ia hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban, setelah itu melengos pergi ke luar kelas.
"Berdiri di depan kelas" Titah Jihan menunjuk ke arah luar.
"Bu- "
"Cepat berdiri sampai pelajaran ibu selesai " Titah Jihan lagi
"Bu saya baru aja selesai di hukum, masa di hu-"
Tok tok
"Permisi" Potong Briyan tiba-tiba masuk ke dalam kelas
See you ntar malem gess
Janji mau double up, tapi ntr mlm ya
Hehee
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyctophile
RandomMengisahkan tentang seorang gadis bernama Adea yang memiliki sipat pendiam, suka menyendiri namun tidak menyukai dirinya sendiri. Mengapa? Karena ia mempunyai paras bak Dewi peri yang menurutnya itu adalah sebuah kesialan dan sebuah luka besar untuk...