8. Light in Your Eyes

190 32 3
                                    

Hinata menunggu di bandara dengan hati berdebar. Dia tidak punya bayangan Akan seperti apa perjalanan bisnis itu. Dia hanya pernah berada di depan orang-orang saat memberi presentasi di kampusnya.

Meski dia gadis yang percaya diri. Dia belum cukup punya keberanian untuk melakukan hal-hal besar seperti ini. Bahkan penampilannya yang memukau seolah dia cucu 'Keluarga kaya' yang sebenarnya tidak cukup menolong hatinya yang begitu gugup sekarang.

"Nona Hyuuga, Mari ikuti aku!" Salah seorang petugas menghampiri Hinata. Menuntun gadis itu agar mengikuti langkahnya menuju pesawat pribadi Tuan Hashirama.

Hinata melewati lorong hingga dia tiba di halaman luas berupa landasan pesawat. Di sana, Telah terparkir pesawat Jet pribadi yang akan membawanya pergi.

Hinata menaiki tangga pesawat dengan hati-hati. Ini kali pertamanya melakukan ini semua. Pesawat ini begitu mewah dan nyaman. Semua yang dia butuhkan selama perjalanan nanti sudah tersedia di sini.
Kegiatan keluarga kaya memang beda!
Desisnya dalam hati.

Gadis itu memasuki pintu pesawat.
Langkahnya terhenti di sana, Entah mengapa dia tidak bisa melangkahkan kakinya sekarang. Melihat pemandangan yang ada di depannya.

Pria itu duduk di sana. Pria yang beberapa hari lalu dia lihat di bawah sinar bulan.
Namikaze Naruto?

Pria itu menatapnya yang terpaku beberapa langkah di depannya.

"Duduklah!" Ucap pria itu singkat.

Hinata melangkah pelan dengan hari-hati. Menuju bangku di seberang Naruto. Gadis itu duduk dengan kikuk sebelum akhirnya seorang pramugari menghampiri nya dan membantunya menyesuaikan diri dengan tempat tersebut.

Tidak ada perbincangan di antara keduanya. Meskipun Hinata ingin sekali bertanya mengenai Sasuke yang tidak bisa hadir hari ini. Namun dia tahu, dia tidak akan mendapatkan jawaban apapun dari pria itu.

Dia terlihat begitu sibuk, Naruto terus terhubung dengan sekretaris nya. Beberapa kali Hinata lihat dia menerima panggilan telepon dan berbicara menggunakan bahasa asing di sana.

Hinata menyadari, mungkin saat ini pria itu tidak menganggapnya sebagai manusia. Hingga dia tidak menyadari keberadaannya. Dan dia tidak ingin memberatkan kepalanya dengan sibuk memikirkan cucu kedua kakek.

Hinata memilih untuk asik dengan urusannya sendiri. Dia makan apa saja yang bisa dia makan sambil sesekali terkikik ketika dia menonton acara komedi di layar yang ada di depan bangku~nya.

Beberapa kali dia melirik Naruto di sampingnya yang masih sibuk dengan kegiatannya sendiri. Berbagai pekerjaan dan bisnis yang merepotkan.
Sepertinya dia pria yang menyerahkan seluruh hidupnya pada pekerjaan! Bukankah itu sangat membosankan?
Desis Hinata dalam hati sebelum akhirnya gadis itu tertidur selama perjalanan.

°°°

Hinata tahu, Pria itu punya jadwal super sibuk hingga setiap menit yang bergulir sangat berarti baginya. Terlihat dari cara nya bekerja. Pria itu tak henti-hentinya menerima panggilan atau segala macam urusan yang berhubungan dengan bisnis.

Tapi setidaknya, dia harus mengucapkan sepatah atau dua patah kata sebagai petunjuk harus bagaimana dia nanti. Di acara besar yang tidak pernah dia datangi sebelumnya.

Harapan akan mendapatkan penjelasan itu pada akhirnya harus sia-sia. Nyatanya, pria itu kini meninggalkannya sendiri di hotel tanpa memberi tahu apapun.
Jadi, apa gunanya dia di sini?

Hinata menghembus nafas lelah. Dia menatap gedung rumah sakit besar yang ada di sebelah gedung hotelnya. Jendela besar yang ada di kamarnya membuat dia bisa melihat bebas kerumunan yang ada di bawah. Semua persiapan gedung di sebelah yang akan melangsungkan upacara peresmian hari ini.

Gadis itu tengah berdandan dengan seseorang yang telah kakek persiapkan untuknya.

Dia mengenakan gaun putih yang begitu anggun di tubuhnya yang indah. Meski dia terus bertanya-tanya dalam hati, apa yang harus dia lakukan nanti di sana. Dia memilih untuk pasrah pada apapun yang sudah di siapkan Kakek untuk~nya.

°°°

Hinata tiba di rumah sakit dengan dandanan sempurna. Siapapun tidak akan mengira dia adalah gadis biasa yang di titipkan pada Keluarga kaya raya oleh sang ayah. Dia terlihat seperti bagian dari mereka, Bagian dari keluarga Hashirama yang sesungguhnya.

Naruto sedang bicara melalui sambungan telepon ketika pria itu berjalan menghampiri Hinata di sana. Di pintu masuk Hall tempat peresmian itu di laksanakan. Tempat para tamu menunggu panggilan agar masuk ke dalam acara sesuai urutan.

Gadis itu begitu gugup hingga dia hanya bisa tersenyum kaku di depan semua orang yang menatapnya penuh pesona. Dia bukanlah gadis biasa setelah semua sentuhan keindahan itu menempel di kulitnya yang putih. Naruto menghampiri nya dengan ponsel masih terhubung di telinga~nya.

Sebelum akhirnya suara dari MC terdengar memanggil namanya dari dalam Hall. Dan pria itu segera menutup sambungan telepon dan memberikan lengan~nya pada Hinata untuk gadis itu rangkul.

Hinata tercekat, dia tidak menyangka pria ini akan melakukannya. Dia tidak punya pilihan lain kecuali hanya memegang lengan Naruto dengan gugup.

Keduanya mulai memasuki Hall dimana tempat peresmian akan di laksanakan. mereka berjalan di atas karpet merah yang indah.

Segera, Kilatan Cahaya dari kamera para wartawan yang menyambut kedatangan keduanya menyilaukan mata. Hinata merasa kepalanya sakit dan matanya mendadak buta. Dia tidak bisa melihat apapun. Kilatan lampu-lampu itu menyakiti~nya di sana.

"Tatap aku!"Ucap Naruto dengan suaranya yang berat. Sementara pandangannya tetap fokus ke depan. Hinata hanya menoleh pelan pada pria di sampingnya itu."... Tatap aku dan cahaya itu tidak akan membutakan matamu lagi!"Sambung pria itu lagi dengan suaranya yang dingin.

'Deg!'
Hinata tercekat, Namun dia tetap menatap wajah Naruto di sebelahnya yang berjalan dengan tegap. Mata bulannya menyelam lebih jauh pada wajah dingin di sampingnya. Anehnya, semua rasa sakit itu mendadak hilang. Pria itu terus Menuntun tangan~nya melalui jalan yang ada di depannya.

Benar, Hinata merasa tenang. Rasa gugupnya hilang dan dia bisa melangkah dengan nyaman. Cahaya itu atau apapun yang ada di depannya, tidak akan menyakiti dia lagi sekarang.

Tobe continue.

Noted : Next Chapter, Konflik akan segera muncul💜 so be patient Readers💜

31th may 22'

Cinderella N' Four Knights[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang