Sebuah gerbang besar yang tinggi terbuka. Menyambut kedatangan sebuah Limosin berplat tiga huruf yang langka.Mobil itu memasuki pekarangan rumah yang luas. Ada taman dengan air mancur besar di sisi kiri. Juga lapangan luas yang membentang di sisi kanan rumah besar di depan~nya. Rumah ini di kelilingi oleh empat rumah klasik berukuran lebih kecil di sekitarnya yang terhubung dengan rumah utama di tengah. Ini lebih mirip sebuah istana.
Hinata tertegun, dia mengagumi apa yang sudah mata nya lihat di sini. Dia tidak menyangka sang Ayah bekerja pada keluarga kaya yang jelas sekali berbeda dengan hidup mereka.
Hinata menggelengkan kepalanya kasar.
Tidak! Berhenti memikirkan hal-hal lain yang bisa mengacaukan rencananya hari ini!
Desis gadis itu dalam hati.Dia punya rencana lain dari apa yang sang ayah utarakan. Hinata benci teka teki. Dan dia tidak ingin sang ayah pergi.
Gadis itu turun dari mobil. Dia mengenakan pakaian santai dengan sepatu skate. Segala yang ada di sini membuatnya berdecak kagum. Meski jelas dia harus teguh pada pendirian nya. Dia tidak boleh memikirkan hal lain kecuali tentang ayahnya.
"Silahkan Nona Hinata!" Seorang pelayan pria memimpin Hinata di depan. Mengisyaratkan gadis itu agar mengikuti langkahnya.
Pintu rumah ini begitu besar dan tinggi. Ada seorang penjaga yang segera membuka pintu ketika gadis itu memasuki rumah besar ini. Lantai marmer~nya yang berwarna putih gading senada dengan warna cat pada dinding membuat kesan klasik begitu kental di sini.
Hinata memasuki ruang tengah dengan canggung. Langit-langit rumah ini begitu tinggi hingga dia bisa melihat cahaya matahari yang menyelinap dengan cantik melewati celah-celah jendela besar yang terbuka di beberapa sisi. Beberapa ornamen klasik menghiasi sudut-sudut ruangan dengan beberapa tanaman menambah kesan segar di sana.
Berapa banyak orang yang tinggal di rumah sebesar ini?
Desisnya dalam hati penuh tanya.Hinata mengikuti langkah pelayan pria di depannya yang berjalan dengan tegap.
Dia pasti pengawal Tuan Hashirama, berapa banyak pelayan di rumah ini?Hinata kembali menggelengkan kepalanya lebih keras lagi.
Pertanyaan-pertanyaan bodoh itu tidak seharusnya hinggap di kepalanya yang kecil. Dia harus tetap fokus pada tujuannya ke sini.Langkah kaki pria di depannya terhenti. Hinata hampir saja menabrak tubuh pria itu karena dia yang sejak tadi sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Maaf!" Ucapnya canggung.
Pria itu bergerak kesamping, mempersilakan Hinata untuk hadir di depan orang-orang yang ada di sana.
Di sana, di ruang keluarga yang besar itu duduk satu orang pria tua di Sofa besar yang ada depannya. Dengan empat orang pria muda di sekitarnya. Masing-masing dua orang duduk di sisi kiri dan kanan~nya.
Hinata tidak bisa berkata-kata. Dia kembali mengagumi matanya melihat pemandangan ini meski hanya sekilas. Gadis itu kembali menunduk dengan gugup. Sepertinya dia pernah melihat salah satu dari keempatnya. Namun dia tidak yakin akan itu.
Apa rumah ini sebuah Doorm Idol yang akan men~debut kan pria-pria tampan? Visual Mereka semua sempurna. Seolah bukan manusia.
Tapi lihatlah, di atas wajah tampan mereka yang mempesona. Aura dingin menguar dari sekitar keempat~nya. Seakan mereka semua adalah dewa yang siap menghukum siapa saja orang yang tidak mereka suka.
Hinata menelan ludah serat seraya terus menunduk gugup.
Sepertinya, dia telah salah ketika memutuskan untuk datang ke sini.
Tidak! Dia harus menguatkan hatinya.
Gadis itu kembali menguatkan tekad~nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinderella N' Four Knights[END]
FanfictionNaruhina X Sasuhina Start : 20 Januari 2024 Finish : 15 Februari 2024 Twin Of Cinderella N' Four Knights(Hyojeong Version) Hinata di titipkan pada keluarga Hasirama oleh ayahnya yang menghilang secara tiba-tiba. di sana, di keluarga kaya yang hid...