9.

87 12 5
                                    


Haloo!!!

Aku belum pasti bisa terus-terusan buat up tapi dari kemarin banyak yang komen"kapan up?kapan up?.

Aku usahain, tolong banget buat ngevote setiap episode, cerita ini membutuhkan ide yang susah buat nyarinya.

Ngevote itu ga susah loh, sumpah.

Aku pengen banget banggain mama aku😀,aku obsesi banget buat mama aku bahagia hehe,semoga cuma modal nulis gini bisa bangaiin mamaku dan menjadi penulis hebat wkwkwk.

Cuma itu aja,kamu boleh komen kok!

~•~

HAPPY READING

~•~

Diruangan Yang luas itu terdapat seorang gadis tengah tertidur pulas di ranjang nya dengan handphone nya yang masih menyala disamping kepalanya.

Dia adalah Rora yang tertidur lelap,saat sibuk mengscroll tiktok dirinya ketiduran sehingga handphone ia biarkan menyala.

Ditengah-tengah tidur pulasnya dirinya merasakan haus yang melanda tenggorokannya,hingga dirinya mau tak mau terbangun untuk pergi kedapur menghapus rasa hausnya, biasanya Rora selalu siap sedia menyiapkan minuman untuknya di nakasnya tapi dirinya sadar bahwa sejak dirinya menonton Drakor tanpa sadar menghabiskan seluruh Air yang ia sediakan.

Rora bangkit dari ranjangnya lalu bergerak melangkah keluar dari ruangannya.

.
.
.

Sekarang Rora sudah sampai didapur dirinya melangkah kearah lemari kulkas lalu membuka lemari kulkas satu pintu tersebut,kulkas itu terbuka memperlihatkan banyak buah-buahan dan sayuran yang tertata rapi disana,tangan Rora bergerak mengambil satu botol minuman yang berada dikulkas tersebut.

Lalu Rora menutup pintu lemari itu kembali, dirinya membawa botol minuman itu ke meja makan yang berada ditengah-tengah dapur,Rora mengambil Gelas kaca lalu menumpahkan air yang berada didalam botol minuman itu,lalu mendudukan bokongnya kekursi meja makan.

Rora duduk dengan tenang menikmati minumannya,saat ditengah-tengah aktivitasnya dirinya mendengar suara pintu yang terbuka.

Kriett.

Rora menegang mengalihkan pandangannya kearah keruang tamu,dirinya beralih menatap jam dinding yang berada didapur,jam tersebut menunjukkan angka 12:53.

Rora meneguk salvinanya kasar, pikiran nya sudah berkecamuk.

BRUK!!

Rora terperanjat kaget menatap kearah ruang tamu,suara itu seperti seseorang yang terjatuh suaranya yang berasal dari ruang tamu,Rora semakin ketakutan buluk kuduknya berdiri.

Rora Beranjak dari tempat duduknya mengambil panci yang berada dirak sebagai kode tanda waspada.

ia memegang panci itu kuat dan mulai berjalan perlahan-lahan kearah ruang tamu,sesekali dirinya meneguk salvinanya kasar.

Langkahnya mulai mendekat kearah sofa ruang tamu,selangkah kemudian dirinya sudah berada dibelakang sebuah sofa panjang,dirinya terkejut menemukan Angkasa yang terbaring tak berdaya disofa itu dengan dilumuri banyak darah diseluruh pakaiannya.

Dengan cepat Rora berlari kecil menghampiri Angkasa yang terbaring dirinya meletakan panci itu kemeja kaca diruangtamu lalu dirinya duduk mengsejajarkan tubuhnya dengan angkasa.

Dirinya memeriksa luka yang ada pada tubuh angkasa"Kok bisa gini sih"gumam Rora pelan.

Rora pun beranjak dari tempatnya dan pergi untuk mengambil P3K dan sambil menyediakan air hangat untuk membersihkan tubuh Angkasa.

Beberapa kemudian Rora datang dengan kotak P3K di lengannya ia meletakkan P3K itu dimeja itu,lalu beranjak pergi kedapur untuk mengambil Air hangat dan kain basah.

Rora berjalan membawa Air hangat dan kain basah yang berada ditangan Rora,Dirinya meletakan air hangat itu dan kain basah itu lalu bergerak mulai membersihkan Bercak darah ditubuh dan diwajah Angkasa.

Ia mencelupkan kain itu kedalam air hangat itu lalu memerasnya dan mulai mengelap bercak darah yang berada diwajah Angkasa dan lengannya.

Tanpak Rora yang sangat lihai mengobati luka Angkasa,setelah beberapa menit kemudian Rora pun selesai membersihkan Bercak darah itu lalu dirinya mengambil perban dan obat biru lalu membungkus luka Angkasa dengan perban.

Tatapan Rora terhenti pada Baju putih angkasa yang dilumuri banyak darah,dia berpikir.Bagaimana dirinya membersihkan bagian tubuh yang berbalut Kain itu?batin Rora bertanya pada dirinya sendiri.

Rora pun menghela nafas kasarnya,mau tak mau dirinya harus membersihkan tubuh angkasa yang berbalut kain putih itu,Rora mulai membuka kancing baju Angkasa satu persatu.

Dengan Keringat yang membasahi pipinya serta telinganya yang tampak memerah berulang-ulang kali Rora berdoa didalam hati.

Hingga Kancing terakhir pun terbuka menampakkan tubuh atletis Angkasa yang berisikan 8 Roti sobek,Pipi Rora memerah semerah tomat Rora bersumpah baru pertama kali inilah dirinya melihat roti sobek asli.

Tidak mau berlarut dalam malu Rora dengan sigap membersihkan Bercak darah yang berada ditubuh Angkasa,Rora merasakan bagaimana kerasnya roti sobek milik Angkasa dengan jantung yang berdetak kencang seperti Roller coaster.

Akhirnya Setelah terjadinya kejadian yang sangat dramatis Rora sudah selesai membersihkan Tubuh angkasa dirinya juga sudah memakaikan baju ketubuh Angkasa dengan penuh perjuangan lantaran tubuh angkasa yang sangat berat dan dirinya juga sudah menyelimuti tubuh Angkasa dengan selimut tebal.

Rora berkacak Pinggang lalu menghembuskan nafas lega,lalu dirinya menatap Angkasa dengan sengit.

"Sungguh pria ini membuat ku cape saja,lihat wajahnya yang jelek itu tertidur dengan pulas sedangkan gue menahan ngantuk yang sangat berat"Omel Rora Kepada Angkasa yang tertidur pulas.

"Hah sudahlah"Pasrahnya seraya ingin beranjak pergi.

Rora berbalik ingin beranjak pergi tetapi dirinya berhenti Melangkah karena tangannya yang ditarik seseorang,Rora mendongak kebelakang dirinya melihat tangannya yang digenggam oleh Angkasa

"Jangan pergi"Lirih Angkasa dengan suara beratnya yang masih menutup matanya.

Rora Berusaha melepaskan genggaman Angkasa,tapi sayang kekuatan angkasa sangatlah kuat.

"J-jangan pergi,Cya"

Rora menatap bingung kearah Angkasa,Siapa Cya? Maksudnya Angkasa mengganggap sebagai Cya?tapi siapa?Tanya Rora bertubi-tubi dipikiranya.

Rora pun berbalik dan duduk dilantai mensejajarkan tubuhnya dengan angkasa yang terbaring disofa,Rora menatap sendu kearah Angkasa.

"Gue bukan Cya,Gue Rora"Ucap Rora.

Sad ending



Spam Vote yah!!

Love you,yang sayang Angkasa angkat tangan✋.

Yang sayang jeno spam Vote yah biar dikasih kisss.





ANGKASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang