penghuni pantai

45 10 1
                                    


Huuu selamat malming mentemen, jangan begadang walau banyak masalah banyak banyak istirahat gak baik buat sehatan.

Sekali lagi, makasih banyak ya buat kalian semua yang udah mau baca cerita pertama ku.

Jangan di hujat, masih pemula seng.

My love-love buat kalian♡♡


Hujan mulai reda, awan abu mulai memunculkan bintang-bintang indah, bulan juga mulai menyinari bumi.

Malam ini kedua remaja lelaki itu menginap di rumah alicia, sementara tika tiba-tiba ada urusan di luar kota, sehingga membuatnya harus bergegas ke bandara menuju jogja.

"CALON KAKAK IPARRRR!!, MAKANNYA UDAH SELESAI BELUM!!" teriak langit tampa malu, membuat fais mencumpal mulutnya mengunakan tisu.

"Berisik anjirrr, rumah orang ini" tegur lelaki itu.

Sementara alicia hanya terdiam, mendengar tingkah laku kedua sahabatnya membuatnya hanya bisa menghelan nafas.

Alicia berdiri dari duduknya "fais, bisa anterian cia ke kamar" pintanya, kepada sang pacar.

Fais menolah, lalu berdiri "ouh iya, ayo yank" ujarnya lalu menuntun alicia ke kamarnya yang ada di lantai dasar, karena semenjak alicia mengalami kebutaan benua dan ibunya memutuskan untuk memindahkan kamar alicia ke bawah.

Langit menatap keduanya dengan tatapan tak bisa di artikan, begitu menyeramkan.

Tak lama benua datang "adik gue mana?" tanyanya kepada lelaki yang sedang terduduk sendiri di ruang makan.

"ke kamar" jawab langit singkat.

Sementara di kamar alicia, fais terduduk di bibir ranjang milik alicia, alicia sedang berada di kamar mandi.

"CA MASIH LAMA PIPISNYA!!"teriaknya, saat sudah lama ia menunggu di sana.

"BENTAR!!" balas gadis itu.

Tak lama suara pintu mulai terbuka menadakan, gadis itu sudah keluar dari kamar mandi itu membuat fais menolah dan menghampirinya "udah selasai yank?" tanyanya dan membuat alicia mengangguk "kenapa perut sakit?" tanyanya lagi.

Alicia terdiam, wajahnya memerah "tadi mama udah berangkat ke jogja ya" bukannya menjawab pertanyaan ia malah bertanya.

"iya" jawabnya.

Alicia terdiam sejenak, kenapa ibunya pergi di saat ia membutuhkanya "emm, alicia malu" ujarnya sembil menunduk.

"malu? malu kenapa?" tanyanya.

Alicia terdiam sejenak "cia, dateng bulan" lirihnya, sambil menuduk malu.

Sumpah demi apa, fais ingin sekali tertawa saat melihat raut wajah pacarnya "owalah, dateng toh" ujarnya, lalu ia memeluk tubuh mungil gadis itu "udah sayang nanti aku bantu" ujarnya.

Alicia terkejut "tapii, cia malu fais bukan suami cia" ujarnya lalu ia mulai menyembunyikan wajahnya ke dada milik fais.

Fais tertawa pelan "sayang, walau pun aku bukan suami kamu tapi aku ini pacar kamu, aku bantu gak papa aku juga gak bakal macem macem ko" bujuknya agar sang pacar yakin.

Alicia tersenyum "beneran" ujarnya memastikan.

"iya tayangg"

Alicia melepas pelukannya "ayo makan malem, habis itu kamu anterin cia ke alfa ya buat beli roti" ujarnya.

Wajah fais kebingungan "kan dah kenyang ngapain beli roti, lagian tadi aku liat stok roti di lemari penyimpanan masih banyak" ujarnya, membuat alicia tertawa.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang