E L E V E N

850 132 26
                                    

Taehyung merutuki dirinya sendiri, ia menyesal sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung merutuki dirinya sendiri, ia menyesal sekarang. Kenapa juga harus mengikuti dua sejoli yang ingin berkencan, jadilah kini ia bagaikan anjing peliharaan yang mengekori Sehun dan Jennie dari belakang.

Sialan.

Tapi jika tidak diikuti begini, ia takut kalau bocah seperti Sehun akan melakukan yang tidak-tidak pada putri kesayangannya, Taehyung tak bisa membayangkan hal itu terjadi, tak rela.

"Ayah yakin masih mau mengikuti kami berkeliling? kami masih ingin naik beberapa wahana.."

"Tentu."

Kalau boleh jujur, kaki Taehyung sudah hampir patah rasanya, mereka telah berkeliling dan menaiki banyak wahana sejak tadi sore dan ini sudah hampir pukul sembilan malam. Ayolah, Taehyung sudah berumur, ia rasa sepulang dari sini harus segera melakukan pijat relaksasi, tulangnya mulai rapuh. Tapi karena gengsi yang tinggi dihadapan Jennie dan musuhnya Sehun, ia berakting seolah baik-baik saja dengan memasang wajah datar tak berekspresi.

Sedang Sehun hanya menahan tawa, ia tahu kalau Taehyung sudah setengah mati menahan sakit dan dinginnya angin kota Seoul malam ini. Umur tak bisa bohong, meski luarnya nampak sangat menawan, mesin dalam sudah karatan. tapi ini bukan soal mesin.

Sebuah ide licik muncul dikepala Sehun, "Ah bagaimana kalau kita naik itu!" ujarnya menunjuk ke arah wahana bertuliskan 'Rumah Hantu'.

"Tapi aku takut gelap.." cicit Jennie tak kala matanya mengarah ke wahana tersebut.

"Tenang saja, ada Tuan Kim. Kau akan aman bersama dia sayang. Dia bilang ingin melindungimu." sindir Sehun, sedangkan Taehyung hanya menatap datar pria berhidung tinggi itu seolah tak terpancing sedikitpun. "Bagaimana? Tuan Kim?"

"Terserah."

Senyum Sehun semakin merekah tak kala mendapatkan jawaban pasrah dari pria bermarga kim tersebut, "Baiklah! Mari kesana!"

Mereka bertiga mulai mengantri, beruntung ini bukan weekend sehingga tempat itu tak terlalu ramai bahkan terkesan lumayan sepi.

Setelah masuk kedalam wahana, Sehun berjalan paling depan diikuti Jennie yang memegang erat bajunya dan Taehyung yang membuntuti mereka sama seperti sebelumnya.

Jennie nampak sedikit ragu, semakin mereka bertiga masuk, ruangan semakin gelap dan pengap. "Ada aku, tenanglah." bisik Sehun mencoba membuat gadisnya lebih rileks.

"Kenapa disini gelap sekali sih?"

"Kalau terang nanti hantunya bisa melihat wajahmu dengan jelas, sayang. Bisa-bisa mereka jatuh cinta."

Jennie memukul lengan Sehun, disaat seperti ini sempat-sempatnya pria itu bergurau, sedang Jennie sudah hampir menangis karena takut gelap. Ia tidak mau naik wahana hantu ini, tapi karena paksaan dari kekasih biadabnya itu, terpaksa Jennie mau ikut naik.

"WAAAA!" Jennie berteriak kencang tak kala sebuah boneka usang berbentuk bayi dengan lumuran darah terjatuh tepat dihadapannya.

"Tenang sayang, itu hanya boneka."

Daddy's HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang