Selamat Membaca...
Suara sunyi menyabutnya dikala membuka pintu apartemen miliknya. Mata bengkak itu menyusuri seisi ruangan tengah setelah ia merengsek masuk kedalam. Kaki jenjang yang kini berbalut sendal rumahan itu berjalan kearah dapur selepas menaruh tas jinjingnya diatas sofa.
Rose membuka lemari pendingin, mengambil sekaleng soda kemudian kembali berlalu keruang tengah. Ia mendudukan tubuhnya setelah meminum soda tersebut.
Kedua jemari lentik itu bergerak lembut mengusap wajah berparas ayu nya. Kembali, ia tersenyum miris. Enggan meratapi nasib sedihnya, wanita itu berlalu memasuki kamar. Yang ingin ia lakukan kali ini adalah, tidur.
Dengan harapan, tidur kali ini membuatnya bermimpi bertemu sang buah hati. Setidaknya dalam mimpi, biarkanlah ia dan putrinya meniup lilin bersama.
Winwin kembali menjalankan mobilnya setelah memastikan sang istri telah sampai dengan selamat. Ia menghela nafas sembari menatap jalanan yang lalu-lalang.
Andai saja.
Kalimat itu kini berlarian diotaknya. Menyesali perbuatannya di masa lalu, yang tentunya sangat terlambat untuk disesali sekarang. Tangannya meremat setir kuat. Sesak.
Rasanya sangat sesak, tak terhitung berapa kali ia menangis hari ini. Hidup ini terasa sangat konyol, kebahagiaan yang dia rasakan dulu terasa amat singkat. Dalam semalam hidupnya berubah, semuanya. Buah hati dan istrinya diambil paksa dari hidupnya.
Seketika hidupnya gelap, karena penerangnya hilang.
Ia mendengus, memutar setir mobilnya. Ia harus menjelaskan apa yang terjadi pada wanita itu, menjelaskan hal yamg harusnya ia lakukan, mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan.
Entah jalan yang diambil benar atau tidak, itu tidaklah penting. Yang terpenting bagi pria itu kini, menyelesaikan segala yang tertentu, termasuk memperbaiki hubungan dengan sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories ; winrose
FanfictionMasa lalu membuat seseorang berubah, itulah yang terjadi pada Rose. 5 tahun lalu adalah kehancurannya. Kini wanita itu telah bangkit membuktikan kepada dunia bahwa ia baik-baik saja. Namun, tiba-tiba semuanya kembali mengacaukan kekokohan hati Ros...