"Tuhan tolong ambil nyawa ini, Aku sudah putus asa"
kata kata itu terlontarkan begitu saja dari mulutnya, seorang remaja laki-laki berumur 18 tahun, dialah Agara Putra Dirgantara, anak yang tidak diinginkan oleh orang tuanya. sedari kecil ia tinggal...
Agara bangun menuju kamar mandi, untuk mengambil air wudhu. Setelah sholat subuh Agara mandi, dan memakai seragamnya. Kevin terlihat sudah memakai seragamnya dan bersiap turun kebawah bersama Agara untuk sarapan. Terdengar teriakan bundanya dari lantai bawah.
" 𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘨𝘪 𝘣𝘶𝘯, 𝘺𝘢𝘩".ucap kevin diikuti oleh Agara di sampingnya.
"𝘈𝘺𝘰 𝘤𝘦𝘱𝘦𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘳𝘢𝘱𝘢𝘯, 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘵 𝘭𝘰𝘩 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘯𝘺𝘢".ucap bunda sambil mengambil kan nasi goreng ke piring Agara dan kevin. Sepuluh menit berlalu Agara dan kevin sudah selesai sarapan dan berpamitan ke sekolah.
" 𝘈𝘺𝘢𝘩, 𝘣𝘶𝘯𝘥𝘢 𝘒𝘦𝘷𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘈𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘢𝘮𝘪𝘵 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘺𝘢'', ucap keduanya sambil mencium tangan ke dua orang tuanya. "𝘐𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨, 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘵, 𝘩𝘢𝘵𝘪-𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘨𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘯𝘨𝘦𝘣𝘶𝘵".ucap bundanya " 𝘐𝘺𝘢 𝘣𝘶𝘯, 𝘢𝘴𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮𝘶'𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘶𝘮, ucap kevin dan agara". "𝘠𝘢𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘶𝘯, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘶𝘭𝘶" Ucap ayahnya kevin. "𝘐𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘩, 𝘏𝘢𝘵𝘪-𝘩𝘢𝘵𝘪, ucap bunda
𝗗𝗜 𝗦𝗘𝗞𝗢𝗟𝗔𝗛. Disekolah anak anak lain sedang memperhatikan mereka yang turun dari dari motornya. " 𝘌𝘩 𝘦𝘩 𝘭𝘪𝘢𝘵 𝘥𝘦𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘪𝘵𝘶, 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘪𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘬𝘦𝘵 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘫𝘶𝘨𝘢".ucap salah satu anak yang sedang memperhatikan mereka. " 𝘓𝘰 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦, 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢? ", ucap anak satunya.
