Pond sudah bertekad untuk mendapatkan hati Phuwin, makanya sore ini dia sudah berada di depan SMA GMM. Untuk apa? Untuk menjemput Phuwin tentu nya
"Perasaan gue bel pulang udah dari 10 menit lalu? Kenapa tu bocah belum nongol?"
Dia mulai gelisah dan mengamati setiap siswa/i yang berhamburan keluar sekolah dengan semangat, namun tak satu pun di antara mereka menunjukkan ciri-ciri seorang Phuwin.
Pond hampir putus asa, pikir nya dia kurang teliti saat mengamati tadi, namun saat hendak membuka pintu mobil barulah dia melihat ada empat siswa tampak bersenda tawa bersama. Dengan hati gembira Pond bergegas menghampiri
"Phuwin!"
Ke empat siswa itu menoleh, bukan ke arah Pond melainkan ke arah Phuwin dengan tatapan mengejek
"Apa sih anjir!"
"Anjir?"
"Eh bukan untuk om! itu untuk temen aku!"
Pond mengangguk mengerti, "Mau pulang bareng?"
"Pulang bareng?"
"Tadi saya ada kerjaan deket sini terus saya inget kalo kamu sekolah di sma ini jadi deh sekalian nunggu kamu, mau?"
"EKHEM!!" Dunk menyenggol bahu Phuwin
"UHUKK.. UHUKK" Dan Fourth tiba-tiba batuk berdahak
"Yahh om! masa Phuwin doang sih kami bertiga engga nih?" Kalau yang ini Ford, karena dia sudah tau mereka ketinggalan bus sekolah lagi, jadi dia mau ikutan nebeng
Phuwin menatap Pond tidak enak, tak enak hati pada Pond yang harus mengantar mereka berempat pulang,
"Engga usah om.. kami jalan aja, ga enak lah pasti om cape habis kerja terus harus nganterin kami lagi, bolak balik jadinya kerja dua kali.."
Ketiga temannya yang mendengar itu tampak tak senang, buktinya Fourth sudah mencubit kecil pinggang Phuwin tadi,
Pond paham, paham betul isi pikiran anak-anak seperti Phuwin ini. Tipe anak yang tidak mau merepotkan orang lain.
"Ga papa, lagian udah sampe sini juga kan? Sama aja kerja dua kali kalo saya balik lagi apalagi tanpa kamu"
Phuwin tersenyum simpul, "Kalo engga ngerepotin ayo deh om hehehe"
Pond terkekeh pelan, mengusap kepala phuwin lembut.
"Ayo!"
Saat Pond berbalik Dunk dan Fourth melakukan tos ala petinju sambil berteriak "dapet tumpangan gratisss!!" tanpa suara. Sedangkan Ford masih asik menggoda Phuwin sebelum dikejutkan dengan suara berat Pond
"Nanti Phuwin duduk di depan ya?"
"Iyaa~"
'aduhh anjir! bisa ga sih bungkus bawa balik.. gemes banget elahh~' - Suara hati Pond Naravit
Pond dengan suka rela mengantar teman Phuwin itu pulang, bahkan sampai depan rumah mereka. Tidak apa-apa yang penting bisa berduaan sama Phuwin kalau kata Pond.
Sekarang hanya tinggal mereka berdua, iyaa.. Pondphuwin. Namun suasana mobil terasa sunyi, Pond sudah kehabisan topik sejak tadi.
"Maaf om... Bisa cepetin sedikit engga bawa mobil nya?? Sekarang sudah jam 16.15 soalnya" kata Phuwin menunduk sedih
"Hah? Kenapa memangnya kalau jam 16.15?"
"Les aku mulai jam 16.00 tadi om, kalo ibu sama ayah tau aku telat pulang buehhh pasti kena marah habis habisan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Pria Matang
FanfictionApa jadinya jika Phuwin anak remaja kemarin sore jatuh hati dengan pria yang umurnya lebih tua 15 tahun dari nya? "Diumur segini saya sudah tidak mau bermain-main lagi Phuwin" "Tapi nanti ibu sama ayah pasti marah besar om..." "Kalau masalah itu...