Bab 6.

12 1 0
                                    

SELAMAT
MEMBACA📖

______________________________________

Sinar mentari perlahan mulai menembus gorden kamar Rose, jarum jam telah menunjukan kearah angka sepuluh itu berarti dia telah melewatkan film kartun kesukaannya yang tayang di Televisi.

"Akhhhh, aku telat bangun di hari minggu. Seharusnya aku menonton film kartun di Televisi terutama kartun Doraemon hari ini" Rose tampak sedih dan bergegas untuk ke kamar mandi.

Setelah perginya dia dari kamar mandi terdengar dering suara dari handphone nya

"dreettt dreett dreeettt dreetttt" handphone berdering

1 panggilan telepon dari seseorang tidak terangkat

Rose kembali ke kamarnya dan melihat ada 1 panggilan telepon yang dia tidak tahu itu nomor siapa dan dia menghiraukan nya. Beberapa menit kemudian dering handphone itu kembali hadir dan Rose segera mengangkatnya.

"Hallo, Rose. Loe sibuk ga hari ini?" Ucap seseorang dari dalam panggilan

"Hallo, ini siapa?" Jawab Rose

"Gue Daniel, loe bisa ga ikut gue" lanjut Daniel

"Loe dapet nomer gue dari siapa?" tanya Rose

"Gue lihat di buku catatan loe kemarin, gimana loe ada waktu ga? ucap Daniel menawarkan

"Kosong sih hari ini" jawab Rose

"Yaudah gue langsung kerumah loe ya" ucap Daniel dan langsung mematikan handphone nya.

"Ga sopan banget nih anak, gue belom bilang juga" ucap kesal Rose

"Meongg, meongg" Blake berusaha berkomunikasi dengan Rose

"Iihh gemasnya" Rose mengangkat kucing hingga mengarah wajahnya

Rose sudah membeli makanan untuk kucing nya, sayangnya uangnya sudah menipis entah ibunya akan mengirimkannya uang lagi atau tidak.

Suara knalpot motor telah terdengar didepan rumahnya itu bertanda Daniel sudah sampai. Daniel pun mengetuk pintu rumah.

"Permisi, Rose ini gue" ucap Daniel mengetuk pintu rumah Rose.

"Sebentar" Rose segera membuka pintu rumah dan menyuruh Daniel untuk duduk di kursi 

"Loe mau minum dulu ga?" tawar Rose

"Boleh deh segelas air putih" jawab Daniel

"oke, gue ambilin" jawab Rose

Rose sudah kembali dari kamarnya dan mereka akhirnya pergi menggunakan motor Daniel.

Daniel mengendarai motor dengan kecepatan yang tinggi membuat Rose melingkarkan tangannya ke tubuh Daniel.

Tiba dirumah Daniel

Rose diperintahkan untuk menunggu didepan rumahnya, beberapa menit kemudian Daniel keluar rumah dengan membawa sebuah peta di genggaman nya.

"Lo bawa apa?" tanya Rose 

"Ayok kita pergi" ucap Daniel

Rose kebingungan dengan pernyataan Daniel, tidak pernah terpikir di benaknya bahwa Daniel menjadi akrab dengannya.

***

Kumpulan awan di langit sudah banyak bermunculan dan sengatan matahari sudah tidak menyengat dikulit mereka, sekarang mereka telah berada di banyaknya dedaunan pohon yang rindang. Untuk nama-nama pohonnya aku tidak cukup tahu.

"Kita ngapain kesini, disini dingin" ucap Rose

"Sebentar lagi kita sampai, lagian lu ngapain pake baju begitu" ucap Daniel

"Gue kira cuma mau main ke danau, makanya gue pake baju pendek"

"Loe juga ga ngasih tau gue" lanjutnya kesal

Daniel menjalankan motornya secara perlahan sembari melihat kearah sebuah kertas yang telah ia letakkan di spion motor, kertas itu terlihat seperti peta menuju ke suatu tempat sembunyi.

Akhirnya Daniel memarkirkan motornya disamping pohon besar yang rindang, disaat itu juga mereka melihat dari jauh ada sebuah gubuk tua reot terbuat dari kayu beratapkan daun kelapa.

"Kita sudah sampai" ucap Daniel

"Ini tempat apa? ini kok hawanya dingin banget" ucap Rose

"Ini adalah rumah yang selama ini gua cari tapi gue ga pernah nemu dimana letaknya. Anehnya kenapa sekarang gue menemukannya?" ucap Daniel

"Apa? rumah yang loe cari, gue ga ngerti" balas Rose

"Nanti gua jelasin, sekarang kita dekati rumah itu dulu" ucap Daniel dan segera pergi meninggalkan Rose

"Ehh tunggu" teriak Rose

Ketika akan mendekat ke rumah tua itu tanpa Daniel tahu ada seorang pria tua yang lewat

"Kamu siapa nak?" Ucap pria tua

"Aku Daniel" ucapnya sedikit kaget karena dia tiba-tiba menepuk bahunya

"Untuk apa kamu kesini?" tanya pria tua

"Aku ingin mencari tahu mboh Parjin, apakah dia masih tinggal disini?" tanyanya

"Dia sudah tidak tinggal disini, sudah dua tahun yang lalu dia pergi" jelasnya

"Lalu kemana dia sekarang?" tanya Daniel

"Aku kurang tahu, saya hanya warga disini. Kebetulan saya hanya lewat dan melihat kamu sedang menghampiri rumah mboh Parjin" jelasnya.

"Baik pak, terima kasih untuk informasinya. Barangkali bapak menemukan informasi mengenai mboh Parjin harap kasih tau saya ya pak. Ini kartu nama saya" Ucap Daniel dengan sopan

"Baik saya akan mencoba mencari tahu tapi saya tidak bisa menjamin apapun" balas pak tua.

"Terima kasih pak" ucap Daniel dan Rose hanya tersenyum, diam tidak mengerti apapun.

"Ayo kita pulang" ucap Daniel menarik tangan Rose untuk kembali ke motornya

"Loe kenapa sih suka narik narik gue, gue kan bisa jalan sendiri" ucap Rose kesal. Dalam batinnya Rose dia tidak terima berpergian jauh tapi hanya untuk kerumah seseorang yang dia tidak tau.

Merekapun segera pergi menjauh dari daerah itu, perjalanan yang cukup jauh membuat mereka tiba dirumah pada waktu azan maghrib berkumandang.


***

Hai hai gimana ceritanya sampai halaman ini? 

Apakah kalian penasaran, mengapa Archie di sihir menjadi seekor kucing hitam? 

Tetap staytoon ya....

Terima kasih




MageiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang