hubungan yang mulai hancur

47 11 0
                                    

Entah dari mana langit ingin ke pantai tersebut, pantai renjanin yang ada di jakarta bagian selatan.

Bahkan pantai itu juga cukup jauh dari kediaman aldebaran, angin pantai berhasil membuat surai alicia berterbangan.

Mereka bertiga diam, tidak ada yang mengangkat bicara mereka hanya terdiam menatap air pantai dengan sinaran bulan di sana.

Mereka duduk di atas pasir tampa alas, untungnya alicia tidak memakai rok ia memakai celana kargo tebal dengan suwiter yang terpasang di badan mungilnya membuat ia tidak terlalu kedinginan.

"ca?" langit mulai membuka suara setelah hampir sepuluh menit mereka hanya terdiam.

Alicia berdehem.

Langit terdiam sejenak, itu membuat tatapan fais meliriknya "pantainya udah berubah ya?" tanya pria itu "dan penghuninya juga mulai berubah" lanjutnya dengan nada lirih.

Fais dan alicia terdiam sejenak, mereka berdua tau kemana arah tujuan dari ucapan lelaki itu "pantainya tetep indah, alicia juga udah lama gak singgah" ujar gadis berkupluk abu di kepalanya.

"pantainya tetep indah kaya dulu, gue jadi kangen suasana dulu" ujar fais lalu ia memeluk pundak pacarnya.

Langit melirik perilaku fais, jujur ia cemburu sangat cemburu, matanya juga sudah memanas "berharap bisa balik kemasa kecil, kalo bisa" ujarnya, lalu ia juga ikut memeluk pundak gadis cantik yang ada di tengah-tengah mereka.

"sayangnya gak bisa lang, itu mustahil buat di harusin, kita juga gak bisa terus-terusan ngeluh sama pertumbuhan dunia" ujar fais.

Alicia merasakan kehangatan kedua kepala lelaki yang sedang bersender di kanan kiri pundaknya.

"pantai renjanin menjadi saksi bahwa kita pernah ada" ujar alicia, lalu ia melebarkan kedua tanganya untuk membalas pelukannya kedua pria itu.

Di sini lah kisah mereka bertiga kembali terukir di atas dunia, dimana senyum mereka akan kembali melambung setelah sekian lama saling terpurung.

~♥~

Hujan kembali turun tiba-tiba, untungnya ketiga remaja itu sudah berada di dalam rumah.

Benua, fais, dan langit sedang bermain game di ponsel mereka masing-masing, sementara alicia sudah di kamar sejak tiga puluh menit yang lalu, mungkin saja gadis itu sudah tertidur pulas sekarang.

"WOY, MAJU BANGSAT!!" teriak langit, kebiasaan memang teriak-teriak tanpa melihat kondisi.

"berisik bjirr, adik gue lagi tidur" tegur benua, matanya masih saja menatap ponsel dengan jari tangan yang bergerak kesana kemari.

Langit terkekeh tanpa dosa, biasanya jam segini ibunya sudah menyuruh tidur apa lagi sang ayah yang terus memarahinya kalo main ponsel hingga larut begini, ia beruntung bisa di tempat ini sekarang.

Di antara mereka bertiga hanya fais yang tepat fokus dengan lawannya, sesekali ia hanya berdisis mati karena lawannya.

Ketiga lelaki itu satu angkatan dulu waktu smp, sehingga tidak asing sekarang, pertemanan mereka juga unik.

Mau tau? Benua yang menangis karena es krimnya jatuh karena ulah fais dan langit yang sedang berlarian di koridor waktu itu, Lucuk jika di ingat.

Tapi lihat lah sekarang pria itu menjadi sangat dewasa dan berpendidikan, sifatnya yang cuek membuat khas baginya.

Tiga jam mereka lalu dengan begitu saja, jam sudah menujukan jam 00.30 begitu larut.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang