02. Pindah

64 11 0
                                    

DISCLAIMER
ʚɞ fictional story
ʚɞ all pict credit to pinterest
ʚɞ jangan membawa cerita ini ke dunia real or idol
ʚɞ cerita murni ide sendiri
ʚɞ typo dimana mana
ʚɞ ambil baiknya, buang buruknya
ʚɞ hiburan semata
ʚɞ cast akan bertambah seiring bertambahnya chapter
ʚɞ happy reading

٤ 𑁯 ೫ PERFECT 𓄹𓈒 ꎂꎂ ๑

Di malam hari, Jef dan Jeremy sedang mengobrol sambil melihat pemandangan di langit yang sangat indah dari balkon kamar hotel nya. Mereka berdua masih semangat menikmati keindahan alam yang berada di Bali, berbeda dengan Heksa dan Mugi yang sedari tadi sudah berada di alam mimpi.

Jef dan Jeremy ini sudah menjadi sahabat sedari SMP dan siapa sangka di SMA mereka satu kelas lagi. Jika dengan Mugi dan Heksa, mereka kenal sejak awal masuk SMA, awalnya Jef cuman iseng ngajak Heksa adu panco eh ternyata malah akrab sampai sekarang, mungkin lebih dari akrab.

"Lo tadi kok bisa tau ada yang tenggelam? Gue aja gak tau tuh, tau-tau pas lo lari terus masuk ke dalem air," ungkap Jeremy.

"Nah, awalnya gue kira yang tenggelam itu satu orang doang. Eh pas ngedorong ada dua orang yang tenggelam," jelas Jef sambil menggaruk dahi nya yang tidak gatal.

"Tapi, pas gue dateng kesana kok cuma ada satu orang bocah, satu lagi nya kemana?" tanya Jeremy yang sudah sangat kepo.

"Gue juga gatau si tuh cewek kemana, yang pasti pas udah gue selametin, dia langsung ambil barang-barang nya terus pergi gitu aja."

"Lah ternyata cewek?" tanya Jeremy lagi.

Jef menganggukkan kepala nya, "Dan cewek yang gue selametin pas tenggelam itu, cewek yang tadi gue tabrak waktu kita lagi lomba jalan cepet," lanjutnya.

Jeremy yang tadi nya menatap ke arah langit, kini beralih menatap Jef yang berada di pinggir nya.

"Itu mah jodoh, Jef, cieee uhuyyy," ledek Jeremy dengan senyuman jahil nya.

Yang di jahili hanya bisa senyum tipis sambil menggelengkan kepala nya. Suasana pun kembali hening, mereka berdua sama-sama menatap langit yang penuh bintang itu.

"Jef," panggil Jeremy yang memecahkan keheningan.

Jef yang merasa dirinya terpanggil, berdehem untuk menanggapi.

"Sekarang kita udah kelas akhir, lo gak ada niatan buat nyari cewek?" tanya Jeremy tiba-tiba.

Jef mengangkat satu alisnya, "Bagi gue sekarang itu belajar biar bisa masuk kampus yang gue mau. Tapi kalo semisal nanti tiba-tiba dateng cewek yang emang takdirnya buat gue, ya terima aja apa yang dikasih," jelas Jef.

"Yaelah, Jef. Lo mah tinggal cap cip cup juga jadi, banyak yang mau sama lo," timbal Jeremy.

"Lo kira apaan cap cip cup," ujar Jef tidak habis pikir dengan perkataan sahabatnya barusan.

"Lo sendiri gimana nih? tumben amat tiba-tiba nanyain gitu," tanya Jef balik kepada Jeremy.

Jeremy melihat ke arah Jef lalu senyum tipis, "Gue sih sekarang lagi mau ngincer satu cewek, tapi," Jeremy menggantung perkataannya.

"Tapi?" tanya Jef yang penasaran.

"Tapi kayaknya terlalu susah. Kita saling negur aja gak pernah, gimana mau kenal," ucap Jeremy.

PERFECT (HONEYJAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang