chp 12; "Vyora dan Kisahnya."

31 6 0
                                    

20.08

Vyora sedang berbaring dikamar, tetapi dia menatap sekitar, dengan heran dia mencari Shaynala. Vyora berdiri dan berjalan keluar kamar, berjalan ke ruang tengah dan mencari Shaynala.

Rupanya Shaynala sedang menonton film bersama Keira, Adara, dan Asa. Vyora menghampiri mereka berlima dan tersenyum.

"Film apa lagi?"

Tanya Vyora dan duduk di sebelah Keira, Keira tersenyum.

"Film kesukaannya Aireen."

Vyora paham lalu mengangguk, Vyora pun ikut menonton.

Sampai ada dimana salah satu adegan dimana seorang wanita dilecehkan oleh orang asing yang dia tidak tau, Sabiru membuang muka disaat menyadari bahwa itu mengingatkannya kepada salah satu kejadian lama. Vyora berdiri dan berjalan ke dapur.

Dia mengambil air dingin dari dalam kulkas dan meminumnya, Vyora meminumnya dengan cepat sampai botolnya jatuh dan airnya tumpah. Vyora menatap air yang tertumpah di lantai, dengan perasaan panik dia segera mengambil lap. Tetapi karena terlalu panik dia sampai tidak tau mau melakukan apa, tiba tiba Asa datang dan mengelap air yang bercucuran di lantai.

Sabiru terdiam disaat Asa merebut kain lap dari tangannya, Vyora menatap Asa yang mengelap lantai. Tiba tiba dia bergetar, ponsel yang dia genggam terjatuh ke lantai. Asa menoleh kebelakang disaat ponsel milik Vyora jatuh, Vyora tiba tiba bergumam:

"Aku minta maaf, aku minta maaf, aku minta maaf, aku minta maaf"

Berulang kali, akhirnya Shaynala dan Shaynala datang dan menenangkan Vyora. Kemudian banyak orang yang datang melihat kondisi Vyora, Vyora masih memohon mohon permaafan dari bayangan Vyora.

"Sudah, ayah sudah tidak disini Biru."

Ucap Shaynala menenangkan Vyora, Asa mengecek suhu tubuh Vyora. Tiba tiba dia demam hanya karena teringat masa lalunya. Hal ini tidak mengenakkan, pasti. Air mata Vyora mengalir terus menerus tanpa berhenti, Shaynala mengaku bahwa trauma Vyora dengan ayahnya tidak main main. Tetapi Sabiru tidak memandang orang orang disekitarnya.

Yang dia lihat..

.

.

Vyora sedang membersihkan meja makan di depan ayahnya yang sedang makan, Vyora melakukan semuanya dengan bersih dan benar. Tetapi Vyora tidak sengaja menyenggol botol alkohol ayahnya sampai terjatuh dan pecah. Karena ayahnya tidak terima dan naik pitam dengan Vyora, ayahnya menarik lengan Vyora dan membentaknya.

"Malam ini hanya tersisa satu botol dan kamu menumpahkannya! Anak bodoh!"

Tinju pria tersebut mendarat tepat di pipi Vyora, Vyora berusaha untuk membebaskan dirinya dari genggaman ayahnya tetapi disaat Vyora berlari, surai panjang Vyora ditarik oleh pria tua itu dan membenturkan kepala Vyora ke lantai.

Vyora sudah tidak bisa lari lagi, tetapi dia masih sadar, tepat malam ini juga dia harus pergi. Vyora mengambil pisau yang jatuh di sebelahnya dan memotong rambutnya yang di genggam erat oleh pria tua itu. Setelah itu Vyora menendang pria itu dan berlari.

.

.

.

Disaat tersadar Vyora sudah berada di kamar, Vyora menatap langit langit ruangan dan menghela napas, Vyora bangkit tetapi ditahan oleh Asa.

"Jangan dulu, sebentar, kamu belum pulih."

Ucap Asa dan menahan Vyora untuk bangkit, Vyora menatap Asa dan tersenyum. Sementara Erin dan Aurel menyuruh semuanya diam, Vyora merasa tidak menangis tetapi satu air mata mengalir di pipinya. Asa menyeka air mata Vyora dengan tisu.

Si Kelas Petualang; By SweeattsquaddTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang