chp 17; "Bertemu lagi."

15 5 0
                                    

Arana menarik Asa untuk keluar dari semak, Asa menatap pasukan berbaju zirah itu menatap mereka balik. Ide Arana sedikit gila, tapi Asa yakin ide itu berhasil, Arana memiliki kekuatan mentokinesis.

Dimana Arana di antara banyak manusia, lalu Arana ingin mengontrol pikiran seseorang untuk berhenti berjalan. Orang itu akan betul betul berhenti.

Arana menatap balik semua pasukan itu dengan pikirannya yang menceletuk 'takut' berkali-kali, disaat Arana mengeluarkan kekuatannya Asa tidak ingin mereka lengah.

Asa mengambil busurnya lalu memanah musuh yang terdekat, sesudah itu disaat hampir semua musuh yang terdekat lumpuh. Mereka berdua berlari melawan arah jalan pasukan itu, Arana tidak pernah berhenti untuk menceletuk kata 'takut' di dalam hati.

Mereka akhirnya sampai di gerbang masuk untuk memasuki kota, disaat itu Arana berhenti untuk berpikir dan memetik jarinya.

Sebuah pasukan tiba tiba muncul dari belakang Arana dan menyerang pasukan berbaju zirah itu, kekuatan Arana sangat kuat, tetapi energi Arana cepat habis karena kekuatannya terlalu kuat dan menghabiskan banyak energi.

Arana sudah lelah, dia sudah tidak bisa memakai seluruh kekuatannya. Disaat itu, hujan semakin deras, jalan semakin licin, dan badai sudah mendekat.

Asa mendorong Arana mundur dan berkata:

"Istirahat lah sejenak di dalam kantor pos itu!"

Setelah itu Arana menuruti perintah dari Asa, Arana berlari ke dalam kantor pos yang Asa tunjuk.

Setelah Arana memasuki kantor pos itu, Asa mulai maju. Walau dia lelah dia harus mengambil alih pasukan dari Arana, pasukan itu datang dari dalam imajinasi Arana dan keluar karena perintah Arana.

Asa menghela napas sebelum melangkah maju, lalu dia mengambil beberapa anak panah dan melepaskannya secara bersamaan. Beberapa musuh tumbang disaat anak panah itu menembus badannya, dan tiga musuh terakhir di habisi oleh pasukan Arana.

Setelah musuh telah habis pasukan dari Arana memudar dan menghilang begitu saja, sekarang Asa sendirian. Tetapi disaat dia menoleh ke belakang dan berjalan lebih dalam ke dalam kota, tidak semudah itu untuk lepas dari klan Alexandria.

Ezra Alexandria ada disana dengan Senja, Azizi, Nayara, dan Sheva yang sedang di ikat. Mereka menatap Asa seperti ingin meminta tolong, tetapi mulut mereka di tutup.

Asa menatap Ezra sambil berjalan mendekat, Asa menatap kebawah untuk mengecek anak panahnya sisa berapa. Tersisa delapan, Asa harus menggunakannya dengan pintar.

Ezra menatap Asa dan tersenyum.

"Sudah lama ya.."

Ucap Ezra dan terkikik, Asa menatap Ezra dengan was was.

"Untuk apa kau kesini, Mr. Alexandria?"

Tanya Asa sambil menatap Ezra, Ezra menatap Asa dengan senyum bangga khas-nya.

"Untuk melihat kemajuan mu, Asa.."

Jawab Ezra dan jalan mendekati Asa, Ezra perlahan mendorong busur panah Asa kebawah.

"Kamu tidak memerlukan ini ketika bicara denganku, Asa."

Ucap Ezra dan tersenyum pada Asa, Asa menghela napas. Dia mengaitkan busurnya di badannya, dia tidak bisa menentang Ezra.

"Sekali lagi ku tanya, kenapa kamu kesini?"

Tanya Asa, Ezra membelakangi Asa sambil mematapi teman temannya yang sedang di ikat.

"Menurut kamu?"

Jawab Ezra dan menyeringai, Asa mengerutkan keningnya lalu menggenggam erat busurnya.

Si Kelas Petualang; By SweeattsquaddTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang