PART 4

6 2 0
                                    

HAPPY READING🌻

Pagi hari pun tibaa. Seperti biasa, Resha bangun pagi dan segera mandi. Resha sekarang sudah mendingan dari kemarin yang mukanya pucat. Setelah mandi, Resha pun langsung menuju ke meja makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan, Resha pun pergi ke sekolah di antarkan oleh supirnya.

Sesampainya di gerbang sekolah, ia bertemu dengan Aksara yang sedang memparkirkan motornya. Setelah Aksara selesai memparkirkan motor nya, ia bergegas menuju ke Resha. Mereka pun jalan bareng lagi menuju ke gedung sekolah.

"Sha, lu udah gak papa?", tanya Aksara.
"Iya udah mendingan kok", jawab Resha.
"Yang bener lu?", tanya Aksara.
"Lah beneran, Ndra", jawab Resha.
"Beneran?", tanya Aksara, lalu ia memegang kening Resha.
"Ohh iya udah gak panas deh", lanjut Aksara.
"Lagian udah gue bilang gue gak kenapa-kenapa juga", ucap Resha.
"Iya deh iyaa", sahut Aksara.

Mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju ke ruang kelas. Sesampainya di kelas, mereka pun langsung duduk di tempat duduk mereka masing-masing.

TRINGG... TRINGG... TRINGG

Jam pelajaran pertama pun telah di mulai, seluruh siswa/i masuk ke dalam kelas. Para guru pun juga masuk ke dalam kelas untuk mengajar. Di kelas 12 MIPA 4 sudah ada Bu Ria, seorang guru fisika.

"Assalamualaikum anak-anak", sapa Bu Ria.
"Waalaikumsalam, Bu", jawab seluruh siswa/i.
"Baik anak-anak sekarang keluarkan buku paket fisika nya", ucap Bu Ria.
"Ibu akan menjelaskan tentang Bunyi dan Cahaya", lanjut Bu Ria.

Lalu para siswa/i membuka buku catatannya dan buku paket nya.
Hari ini Resha belum melihat keberadaan Mahesa di kelas nya. Kira-kira kemana ya Mahesa? Kenapa dia tidak ada di sini? Ada apa dengan Hesa?

Selesai jam pelajaran Fisika, para siswa/i pun melanjutkan jam pelajarannya ke pelajaran Kimia. Bu Dina pun bergegas menuju ke kelas 12 MIPA 4 untuk mengajar pelajaran Kimia.

2 jam pelajaran Fisika telah berlalu. Tibalah saat nya jam istirahat.

TRING...TRING... TRINGG

Para siswa/i segera menuju ke kantin untuk membeli jajan. Tetapi tidak dengan Resha, Resha hanya di dalam kelas dan memakan bekal yang di bawa nya. Sambil Resha memakan bekal nya, dia memikir kan tentang Mahesa yang entah dia kemana.

Melihat Resha yang sedang sendirian di meja nya, lalu Aksara pun menghampiri Aresha.

"Res, kok lu gak ke kantin?", tanya Aksara.
"Iya engga, Ndra", jawab Resha.
"Kenapa emang?", tanya Aksara
"Iya gak papa", jawab Resha.
"Lu sendiri juga kenapa gak ke kantin?", tanya Resha.
"Tadinya mau ke kantin, tapi karna gue ngeliat lu lagi sendirian, makannya gue temenin", jawab Aksara.
"Ihh sana kalau mau ke kantin, ya ke kantin aja gak papa", ucap Resha.
"Gak mau, Reshaa", jawab Aksara.
"Ya udahlah terserah lu aja", ucap Resha.
"Btw... Kok gue gak pernah liat Mahesa lagi ya? Lu tau Mahesa kemana gak?", tanya Aksara.

Mendengar pertanyaan dari Aksara, tiba-tiba Aresha terdiam dan tidak lama dia sedikit mengeluarkan air matanya. Mengetahui Aresha yang ingin menangis, Aksara pun langsung meminta maaf kepada Aresha.

"Shaa maafin aku", ucap Aksara sambil memberikan tisu kepada Aresha.
"Iya Ndra gak papa kok", jawab Aresha.
"Gue emang dari kemarin nyariin Mahesa yang entah dia pergi kemana. Biasanya dia selalu ada sama gue buat gangguin gue terus. Tapi dari kemarin gue gak ketemu sama Mahesa, Ndra", ucap Aresha sambil menangis.
"Mungkin dia lagi di dunia nya kali, Sha", jawab Aksara.
"Udah ya lu jangan nangis gini", ucap Aksara sambil mengelus punggung Aresha.
"Tapi... Selama itu kah dia di dunia nya? Ini terlalu lama bagi gue, walaupun cuman... Ya 2 hari ini", ucap Aresha.
"Gue tau perasaan lu kok, Sha. Tapi kita harus menerima keadaan dia juga. Dia bukan manusia, Sha. Dia makhluk astral. Walaupun dia makhluk astral, dia juga punya tempat tinggal, Sha", jelas Aksara.
"Tapi seharusnya gak selama ini, Ndra", jawab Resha yang masih menangis.
"Ya udahh Shaa okee maafin gue kalau ada kata-kata gue yang tadi menyinggung perasaan lu", jelas Aksara.
"Udah ya Shaa lu jangan nangis lagi", ucap Aksara.

Thank You MahesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang