Chapter 1 ( Papo )

1.8K 89 5
                                    

Pagi yang cukup cerah diakhir weekend dikediaman Romsaithong. Dimulai dengan secangkir teh dan juga beberapa pancake oleh Apo yang kini duduk santai di taman belakang rumah. Menghirup udara segar menenangkan pikiran yang sedang berkecamuk hebat. Semua hal itu tidak luput dari pandangan Arm, asisten sekaligus pegawal Apo. Arm memperhatikan segala hal yang dilakukan oleh Nyonya Romsaithong itu. Dari mulai raut wajah yang tampak penuh kegelisahan hingga sorot mata yang sarat akan kekosongan. Entah apa yang dipikiran oleh Apo hingga melupakan keberadaan Arm yang biasa ia ajak berbicara.

Tak tahan dengan kediaman Apo tersebut. Dengan berani Arm memulai obrolan. "Ada yang menganggu pikiran anda Tuan?"

Apo tersentak dari lamunannya mendengar pertanyaan dari Arm.

"Ahh tidak ada. Hanya sedikit kegelisahan tentang anak-anakku, Arm" balas Apo dengan senyuman tipis

Arm mengangguk perlahan menunggu Apo melanjutkan perkataannya.

"Bisa tolong kau bacakan informasi tentang anak-anakku bulan ini" pinta Apo pada Arm seraya menyeruput teh yang mulai dingin dipangkuannya itu.

Arm mengeluarkan ipad yang biasa dia gunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi tentang keluarga Romsaithong, selain sebagai asisten dia juga seorang hacker handal yang sangat dipercaya oleh Apo. Informasi yang dia dapat selalu tepat dan akurat. Membuat Apo bisa tetap memantau anak-anaknya walaupun jauh dari rumah.

Dengan teliti Arm menggeser layar ipad, tak butuh waktu lama kini informasi sudah terlihat di layar ipad itu.

" Tuan muda Meen masih melakukan perjalanan bisnis keluar kota dengan asistennya. Mungkin Tuan Meen akan pulang dalam 3 atau 4 hari lagi. "

"Dia masih belum dekat dengan omega atau beta, Arm?"

"Untuk kedekatan Tuan Meen dengan omega atau beta belum ada terjadi. Sepertinya Tuan Meen masih sibuk dengan bisnis dan juga keanggotan Mafia yang tengah diambil alih oleh Tuan Meen. Sehingga tidak ada waktu untuk mencari pasangan"

"Anak sulungku itu sangat berambisi sama seperti Daddynya. Aku sampai lupa kapan terakhir kali dia mempunyai hubungan" sahut Apo seraya tersenyum tipis

Arm pun melanjutkan membaca informasi untuk anak kedua Apo.

" Tuan muda Dew juga masih melakukan pemotretan di Jepang. Dan akan pulang besok dengan Tu, pacar Tuan Dew."

"Kenapa Dew masih berpacaran dengan perempuan licik itu. Jelas- jelas dia hanya memanfaatkan kebucinan Dew. Dari awal aku memang tidak pernah setuju dengan hubungan mereka. Tapi apalah daya anakku sepertinya benar-benar tergila-gila dengan perempuan itu." Dengus Apo mengingat dia pernah mempergoki Tu menelpon seseorang dan mengatakan alasannya memacari Dew hanya demi popularitas.

Apo sudah memberitahu perihal Tu yang hanya ingin memanfaatkannya. Tapi Dew membantah dan berkata kalau Tu bukan orang seperti itu. Apo sempat geram karna Dew membantah perkataannya. Dan lebih membela perempuan itu dari pada Paponya sendiri. Tapi Apo lebih memilih diam dan tak menggangu hubungan Dew lagi. Apo memilih mengawasi mereka dari jauh dan baru akan bertindak apabila Tu sudah keterlaluan. Karna Apo pikir anaknya sedang dibutakan oleh cinta. Berbicara pun tidak akan pernah masuk ke otak.

"Lanjutkan Arm, apakah Fort berulah lagi? "

Arm mengangguk membenarkan perkataan Apo barusan. Anak ketiga Apo ini sedikit berbeda dari kedua kakak nya.

"Tuan muda Fort melakukan balapan liar dan hampir tertangkap oleh polisi. Dan juga bergonta-ganti omega sekitar 3 kali dalam seminggu ini" ucap Arm melengkapi informasi yang dia dapat tentang Fort.

"Anak itu memang tidak pernah bisa membuat diriku tenang. Ada saja pasti ulahnya."

Fort memang dikenal sebagai seorang player. Dia bisa bergonta-ganti pasangan dalam waktu singkat. Menjalin hubungan serius tidak pernah ada dalam kamus kehidupannya. Kebebasan dan kesenangan merupakan moto hidup yang sangat dijunjung tinggi oleh Fort.

Destiny (Romsaithong Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang